kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,59   -29,14   -3.14%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rakyat RI habiskan US$1,5 miliar makan di restoran


Rabu, 02 April 2014 / 10:07 WIB
Rakyat RI habiskan US$1,5 miliar makan di restoran
Saat ini, Arkora Hydro memiliki dua pembangkit listrik tenaga air yang beroperasi dengan total kapasitas terpasang sebesar 17,4 MW. Saham Arkora Hydro (ARKO) Melejit 330% Sejak IPO, Ini Pemicunya.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Sepanjang tahun 2013, tercatat kunjungan orang Indonesia ke restoran mencapai 380 juta kali dan menghabiskan total US$ 1,5 miliar. Hal itu terungkap dalam hasil riset Qraved.com, situs pencarian dan reservasi restoran terkemuka di Jakarta.

Hasil riset tersebut menunjukkan telah terjadi pergeseran tren di mana semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kebiasaan makan di restoran.

Semaraknya kebiasaan makan di restoran ini juga ditopang dengan pertumbuhan restoran kelas menengah dan atas hingga 250% dalam lima tahun terakhir.

Beberapa grup bisnis makanan dan minuman seperti Ismaya Group dan Opco Indonesia sukses merayu calon pembeli dengan pilihan jajaran gerai kontemporer miliknya.

Steven Kim, co-founder Qraved.com menyatakan, masyarakat memanfaatkan kegiatan makan di restoran untuk bersosialisasi.

"Penelitian kami menunjukkan fenomena tren makan di restoran merupakan bagian dari aktivitas sosial dimana separuh dari mereka yang makan di restoran, datang berempat bersama rekan bisnis, teman atau keluarga," ujar Kim, Rabu (2/4).

Media sosial, lanjut Kim, juga memegang peran penting karena hampir semua orang membagi pengalaman bersantap mereka pada situs media sosial popular seperti Instagram, Facebook, Twitter dan Path.

Namun, tren ini justru membawa tantangan tersendiri bagi pemilik restoran. Kim menuturkan restoran tidak memiliki sistem reservasi yang memadai sehingga banyak calon tamu yang kecewa bahkan frustasi.

Tantangan lain yang dihadapi para pebisnis restoran adalah tidak meratanya jumlah kunjungan tamu yang menyebabkan adanya jam-jam sepi dimana restoran tetap buka meski sangat sepi pengunjung.

Menurut Kim, tantangan inilah yang melahirkan Qraved.com, situs pertama di Indonesia yang melayani reservasi restoran di Jakarta. Qraved memungkinkan para tamu untuk mencari dan melakukan reservasi pada ribuan pilihan restoran yang tersedia secara online.

"Pencarian restoran secara online sepanjang 2013 mencapai 40 juta kali, ini memperlihatkan masyarakat sedang mencari cara terbaik untuk melakukan pemesanan meja di restoran, Kami juga memberikan penawaran eksklusif potongan harga bagi mereka yang melakukan reservasi di luar jam sibuk (off-peak) sehingga restoran dapat mendongkrak jumlah tamu," kata Steven Kim.

Popularitas layanan reservasi online, lanjutnya, telah terbukti efektif seperti Bookatable di Inggris Raya, OpenTable di AS dan Dimmi di Australia. Pihaknya optimistis situsnya ini bisa berkembang juga di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×