kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Raih anggaran Rp2,86 Triliun Tahun Ini, Kemenperin Siapkan Berbagai Program Prioritas


Rabu, 02 Februari 2022 / 20:59 WIB
Raih anggaran Rp2,86 Triliun Tahun Ini, Kemenperin Siapkan Berbagai Program Prioritas
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Dialog Nasional dengan tema ?Strategi Meningkatkan Daya Saing Kawasan Industri Indonesia?


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

Kemenperin juga terus berupaya meningkatkan daya saing dan nilai tambah Industri Kecil Menengah (IKM) melalui berbagai program, mulai dari fasilitasi pengembangan produk dan sertifikasi bagi IKM, hingga memfasilitasi pameran dan promosi bagi IKM.

“Kami juga mendorong penerapan Making Indonesia 4.0 bagi IKM misalnya, program e-smart IKM, smart sentra, smart material center, smart packaging center,” tutur Menperin.

Selain itu, Kemenperin terus berupaya mendorong peningkatan daya saing dan nilai tambah industri melalui hilirisasi berbasis agro, berbasis migas dan batubara, serta bahan tambang dan mineral.

“Program hilirisasi memiliki nilai tambah lain berupa peningkatan investasi dalam negeri, pembukaan lapangan kerja, dan penyerapan tenaga kerja,” ungkap Menperin.

Baca Juga: Kemenperin: Investasi Manufaktur Indonesia Mencapai Rp 325,4 Triliun di Tahun 2021

Terkait hilirisasi berbasis agro, industri kelapa sawit menunjukkan peningkatan hilirasi yang sangat baik. Pada tahun 2021, ratio volume ekspor bahan baku terhadap produk hilir adalah 9,27% bahan baku dibanding 90,73% produk hilir. Sedangkan, untuk ragam jenis, terdapat 168 jenis produk hilir kelapa sawit pada tahun 2021.

Pada pengembangan industri berbasis migas dan batubara, saat ini sedang berjalan investasi pembangunan pabrik petrokimia pengolahan naphta oleh PT Chandra Asri dan PT Lotte Chemicals yang mengolah naphta dengan total 6,8 juta ton per tahun untuk diproduksi antara lain menjadi etilena, propilena, butadiena, benzena, dan lainnya.

"Termasuk juga proyek petrokimia oleh PT Pertamina di Balongan dan Tuban. Dengan semua investasi tersebut diharapkan Indonesia akan menjadi negara petrokimia nomor satu di ASEAN,” imbuhnya.

Upaya hilirisasi industri berbasis tambang dan mineral telah menunjukkan pertumbuhan pesat di industri smelter nikel yang menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) feronikel, nikel hidrat dan stainless steel.

“Hingga saat ini terdapat 27 smelter (pyrometallurgy dan hydrometallurgy nickel) yang sudah beroperasi, 32 di tahap konstruksi, dan 6 tahap di feasibility study,” ujar Menperin.

Dari hilirisasi bijih nikel ini, akan dihasilkan produk stainless sebagai bahan baku produk-produk di hilir atau produk jadi seperti peralatan kesehatan, peralatan dapur, peralatan makan, kedirgantaraan dan kendaraan listrik.

“Peningkatan nilai tambah dari bijih nikel melalui hilirisasi bisa mencapai 340-400 kali lipat,” jelas Menperin.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×