Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Qatar merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia di berbagai sektor, antara lain industri telekomunikasi, perbankan, dan ritel. Kerja sama investasi yang sudah terjalin tersebut ingin lebih digenjot oleh pemerintah Indonesia lewat berbagai potensi investasi di berbagai sektor yang sedang direncanakan pemerintah.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan, dalam lima tahun terakhir ini total perdagangan Indonesia dan Qatar meningkat rata-rata sebesar 3,87% per tahun. Oleh karena itu, Indonesia kali ini menawarkan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui penanaman modal di Indonesia pada sektor industri kemaritiman.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim melalui pengembangan industri perkapalan serta perikanan,” ujar Airlangga pada Perayaan Hari Nasional Qatar Jakarta, Rabu malam (14/12) dalam rilis.
Pada tahun 2011, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 683 juta dan meningkat menjadi US$ 828 juta hingga September 2016. Ia juga menyampaikan, telah menerbitkan 14 paket kebijakan ekonomi untuk memudahkan berbisnis di Indonesia sebagai upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Beberapa kawasan industri di Indonesia yang saat ini memiliki progres signifikan dalam pembangunannya, antara lain Kawasan Industri Sei Mangke di Sumatera Utara, Kawasan Industri Dumai di Riau, Kawasan Industri Berau di Kalimantan Timur, dan Kawasan Industri Palu di Sulawesi Tengah. Selain itu, Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah, Kawasan Industri Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, serta Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah.
Sementara itu, Duta Besar Qatar untuk Indonesia Ahmad Bin Jassim Mohammed Ali Al-Hamar mengharapkan agar Pemerintah Indonesia mampu memberikan jaminan investasi kepada investor Qatar baik itu mengenai kepastian hukum maupun ketersediaan infrastruktur.
"Selain mempererat hubungan Indonesia dengan Qatar. Salah satu visi prioritas saya adalah meningkatkan hubungan ekonomi dan investasi kedua negara," ujar Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News