kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.932   -5,00   -0,06%
  • KOMPAS100 1.109   -1,53   -0,14%
  • LQ45 803   -5,68   -0,70%
  • ISSI 273   1,30   0,48%
  • IDX30 417   -2,60   -0,62%
  • IDXHIDIV20 485   -1,44   -0,30%
  • IDX80 122   -0,79   -0,64%
  • IDXV30 132   -0,66   -0,50%
  • IDXQ30 135   -0,43   -0,32%

Purbaya: Dirut Bank Pelat Merah Pusing Menerima Dana Jumbo dari Pemerintah


Selasa, 16 September 2025 / 10:28 WIB
Purbaya: Dirut Bank Pelat Merah Pusing Menerima Dana Jumbo dari Pemerintah
ILUSTRASI. Purbaya Yudhi Sadewa menegur bank pelat merah yang mengaku hanya mampu menyerap Rp 7 triliun dari total dana Rp 200 triliun yang digelontorkan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegur bank pelat merah yang mengaku hanya mampu menyerap Rp 7 triliun dari total dana Rp 200 triliun yang digelontorkan pemerintah.

“Tahu tidak, waktu saya mau salurin Rp 200 triliun banknya bilang apa? ‘Saya hanya sanggup menyerap Rp 7 triliun’. Saya bilang enak saja, kasih ke sana semua biar mereka mikir. Jadi bukan saya saja yang mikir, mereka yang mikir,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).

Ia bercerita, para direktur utama bank pelat merah sempat pusing menerima dana jumbo dari pemerintah.

“Sekarang saja sudah pusing, lu minta nambah. Lu ngomong ke dirut bank deh, dia sudah pusing, ‘aduh dikasih duit banyak nih, aduh’,” kata Purbaya sambil menepuk kening, menirukan reaksi bankir.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Respons Soal Desakan Penyesuaian Cukai Rokok

Pemerintah mengalihkan dana Rp 200 triliun dari Bank Indonesia ke Bank Himbara. Dana ditempatkan dalam bentuk deposito di lima bank, yakni Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BSI.

Menurut Purbaya, deposito itu tidak akan ditarik selama enam bulan ke depan.

“Kalau Rp 200 triliun saja (yang dialihkan ke Bank Himbara) tidak akan mengganggu kondisi saya. Dalam arti saya tidak harus terpaksa menarik dari perbankan dalam keadaan kepepet,” ujarnya.

Ia menegaskan dana tersebut cukup berkelanjutan, baik untuk perbankan maupun pembiayaan pembangunan.

“Jadi harusnya itu jumlah yang cukup sustainable untuk di bank maupun untuk pembiayaan program pembangunan yang lain,” kata dia.

Baca Juga: Kebijakan Fiskal Agresif Menkeu Purbaya, Risiko Jangka Pendek Tetap Mengintai

Purbaya menambahkan, langkah ini bukan memakai Saldo Anggaran Lebih (SAL) atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA).

Tujuannya memperkuat likuiditas perbankan agar kredit bisa tumbuh dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Dana Rp 200 triliun masuk ke sistem perbankan hari ini dan mungkin banknya habis itu bingung berpikir nyalurin ke mana. Pasti pelan-pelan akan dikredit sehingga ekonominya bisa bergerak,” ucap Purbaya dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian pekan lalu.

Selanjutnya: Cinema XXI Sebut Video Viral Presiden Prabowo di Bioskop Hanya Tayang Seminggu

Menarik Dibaca: 7 Film Tearjerker Paling Sedih dan Bikin Nangis, Wajib Siapin Tisu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×