kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pungli semakin menggerogoti industri


Senin, 06 Februari 2012 / 15:06 WIB
Pungli semakin menggerogoti industri
ILUSTRASI. Warren Buffett melepas saham bank, masuk saham-saham pabrik obat. FOTO: Warren Buffeett. REUTERS/Rick Wilking/File Photo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Test Test

JAKARTA. Pemerintah berkomitmen untuk menekan biaya ekonomi tinggi. Pasalnya, ekonomi biaya tinggi itu berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi lantaran menggerogoti sektor industri.

"Itu menggerogoti industri, penting untuk dibenahi secepat mungkin," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa di Istana Presiden, Senin (6/2).

Ada beberapa faktor yang mendorong biaya ekonomi tinggi seperti pungutan liar (pungli) yang masih saja terjadi. Belum lagi ditambah tingginya biaya logistik akibat ketersedian infrastruktur yang belum cukup memadai.

Makanya, Hatta menegaskan pemerintah secara konsisten untuk menyelesaikan permasalah pungli yang masih merajalela. Di samping itu membenahi pembangunan infrastruktur. "Saat rapat koordinasi saya katakan itu yang harus kita selesaikan," katanya.

Sebelumnya, kalangan industri mengeluhkan masih dibebani biaya ekonomi tinggi setiap tahun. Situasi ini dinilai yang menjadi penyebab sektor industri sulit meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Alhasil, konflik buruh pun saban tahun masih dijumpai. Lantaran upah buruh tergerus beban pungli tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×