kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pulau Jawa dihuni 150 juta orang, Bappenas nilai terlalu banyak beban


Jumat, 20 September 2019 / 11:21 WIB
Pulau Jawa dihuni 150 juta orang, Bappenas nilai terlalu banyak beban
ILUSTRASI. The United Nations High-Level Political Forum (HLPF) 2019 di New York


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan bahwa distribusi penduduk di Indonesia saat ini tidak merata. 

Salah satu contoh nyatanya adalah Pulau Jawa yang memiliki terlalu banyak beban. Pulau Jawa dihuni oleh 150 juta orang, sehingga Bambang menilai populasi penduduknya terlalu banyak. 

Baca Juga: Kemenhub rencanakan autonomus rail rapid transit jadi moda transportasi ibu kota baru

"Pulau Jawa terlalu banyak bebannya. 150 juta penduduk itu terlalu banyak," ujar Bambang dalam seminar di Gedung Lemhanas RI, Jumat (20/9). 

Bambang mengatakan, jika berbicara tentang ketahanan pangan di Indonesia maka konversi lahan untuk pertanian berada di Pulau Jawa. Namun, kata dia, di Pulau Jawa juga tidak hanya baik untuk lahan pertanian karena terdapat industri lain yang juga membutuhkan lahan. 

"Padahal cocok tanam padi ada di Pulau Jawa. Kalau tidak peduli konsentrasi penduduk di Pulau Jawa, itu menganggu ketahanan pangan kita sendiri," kata dia. 

Oleh karena itu, dia pun berharap agar total fertility rate (TFR) atau jumlah anak rata-rata yang akan dimiliki seorang perempuan bisa terjaga di sekitar angka 2%. 

Baca Juga: Lahan ibu kota baru disebut tanah Sukanto Tanoto, ini penjelasan Bappenas

Jika angka TFR baik, maka penambahan populasi terjaga dan penurunan jumlah penduduk tidak terlalu cepat terjadi. "Banyak TFR yang mendekati 2 persen, tapi banyaknya yang di atas 2,4%," kata Bambang. 

"Kalau kita ingin mulai jaga laju pertumbuhan produktif, TFR harus diturunkan dengan keseimbangan yang proporsional," ucap dia. (Deti Mega Purnamasari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pulau Jawa Dihuni 150 Juta Orang, Bappenas Nilai Terlalu Banyak Beban"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×