Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VII segera melebarkan jalan substandar sepanjang 66 kilometer (km) di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pelebaran jalan dari 4,5 meter menjadi 6 meter tersebut membutuhkan anggaran senilai Rp 275 miliar.
"Peningkatan kapasitas jalan tersebut penting seiring semakin padatnya arus lalu lintas kendaraan yang terus bertambah," ucap Kepala BBJN Wilayah VII Adriananda dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (24/10) kemarin.
Adriananda mengatakan persentase jalan nasional Kalsel mencapai 7,26% dari total panjang 866 km. Sebagian besar jalan substandar tersebut merupakan jalan penghubung lintas. Sementara untuk kondisi jalan lintas selatan di provinsi tersebut seluruhnya sudah memiliki lebar minimal 6 meter.
Upaya peningkatan kapasitas jalan tersebut direncanakan akan rampung seluruhnya dalam waktu dua tahun. Untuk tahun depan, BBPJN Wilayah VII menargetkan dapat mengerjakan 50 persen dari jalan dengan lebar 4,5 meter tersebut.
Tol Banjarmasin - Martapura - Banjarbaru
Dalam kesempatan yang sama, Adriananda mempersilahkan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk melakukan pra studi kelayakan pembangunan tol Banjarmasin-Martapura-Banjarbaru.
Sebelumnya pada saat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur Kalsel, Rudy Arifin meminta kepada Kementerian PU agar mengijinkan pembangunan tol sepanjang 20 km tersebut.
"Ini inisiatif daerah, bekerjasama dengan investor, tapi mereka memang belum mengajukan kepada Kementerian PU," terang Adriananda.
Pemprov Kalsel sendiri saat ini memang sedang mengerjakan pra studi kelayakan konstruksi tol tersebut. Ia menilai meskipun kepadatan arus lalu lintas saat ini mungkin belum memerlukan adanya jalan tol, namun hal tersebut dapat berubah hanya dalam waktu beberapa tahun.
Adriananda mengatakan bahwa saat ini mungkin belum feasible secara finansial, namun yang pasti arus lalu lintas akan terus meningkat tajam seiring rencana Pemerintah Daerah untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Banjarbaru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News