Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Mulai tahun akademik 2013/2014, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Indonesia wajib meniadakan uang pangkal perkuliahan. Pasalnya, dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) pada APBN tahun anggaran 2013 ini meningkat hampir setengahnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Djoko Santoso, mengatakan, dana BOPTN yang berasal dari APBN 2013 itu naik hampir dua kali lipat. Jika pada tahun lalu, dana BOPTN mencapai Rp 1,5 triliun maka pada tahun ini dana tersebut dialokasikan sebesar Rp 2,7 triliun.
"Ini naiknya hampir dua kali lipat. Jadi uang pangkal tak perlu ditarik kembali. UI telah menjadi pelopor untuk ini," kata Djoko di Gedung D Dikti, Jakarta, Senin (4/2). Ia juga menegaskan bahwa, peniadaan uang pangkal tidak terbatas pada mahasiswa yang diterima lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) saja.
Bagi mahasiswa yang masuk PTN melalui jalur tertulis maupun jalur mandiri juga mendapat hak yang sama yaitu tidak perlu membayar uang pangkal ini. "Berlaku untuk semuanya. SNMPTN atau jalur mandiri itu hanya cara masuknya saja. Untuk sistem pembayaran dan jumlahnya ya sama semua," jelas Djoko.
Selain Universitas Indonesia (UI), beberapa PTN terkemuka seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dikabarkan akan menghapuskan uang pangkal pada mahasiswa barunya mulai tahun akademik 2013/2014 ini. Dengan demikian, PTN ini terjangkau oleh semua pihak terutama kalangan menengah ke bawah.
"Jadi kalau dulu untuk jurusan teknik harus bayar uang pangkal Rp 25.000.000 kemudian uang kuliahnya misal Rp 7.500.000 per semester, berarti kan Rp 32.500.000 saat masuk pertama. Nah ini tidak perlu seperti itu lagi. Cukup Rp 7.500.000 per semester," tandasnya. (Riana Afifah/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News