kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PT SMI Segera Efektif Biaya Infrastruktur


Selasa, 26 Januari 2010 / 12:16 WIB
PT SMI Segera Efektif Biaya Infrastruktur


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pemerintah akan segera mengefektifkan lembaga pembiayaan infrastruktur oleh PT Sarana Mitra Infrastruktur (SMI) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kepastian efektivitas ini ada setelah Pemerintah Indonesia memperoleh jawaban dari Bank Pembangunan Asia (ADB) tentang kesanggupan pembiayaan lembaga tersebut.

Sekjen Departemen Keuangan Mulia Nasution mengatakan, saat ini persiapan-persiapan dalam rangka pengoperasian PT SMI telah selesai. “Waktu itu ada kendala karena belum ada jawaban dari ADB mengenai fasilitas pembiayaan yang didukung oleh ADB. Namun, sudah di-lock dan clear sehingga softlauncing bisa dilakukan dalam minggu-minggu ini,” kata Mulia di Jakarta, hari ini.

Seperti diketahui, pemerintah berharap PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang resmi berdiri pada April 2009 itu membiayai dua proyek infrastruktur pada tahun 2010. SMI adalah induk lembaga pembiayaan infrastruktur milik pemerintah dan diharapkan beroperasi bersamaan dengan lembaga penjamin proyek alias guarantee fund.

Keterbatasan modal membuat PT SMI belum bisa berbuat banyak dalam pembiayaan infrastruktur. Hanya ketika pertamaka SMI melakukan pembiayaan untuk proyek-proyek kecil senilai kurang lebih Rp 100 miliar. Pemerintah telah melakukan penyertaan modal senilai Rp 1 triliun ke SMI namun Rp 600 miliar harus digunakan sebagai biaya investasi SMI di Indonesian Infrastructure Financing Facility (IIFF).

Untuk menambah permodalan tersebut PT. SMI sudah mengantongi komitmen pembiayaan proyek infrastruktur dari Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia. ADB dan Bank Dunia masing-masing menjanjikan dana senilai Rp 1 triliun dan disalurkan melalui Pemerintah Indonesia dalam bentuk penyertaan modal.

Menurut Presiden Direktur SMI Emma Sri Martini, setelah IIFF resmi beroperasi ADB juga berkomitmen untuk menambah pendanaan SMI sebesar US$ 40 juta. Pemerintah sudah memilih enam sektor infrastruktur sebagai fokus pendanaan. Keenam sektor itu adalah jalan tol, transportasi, telekomunikasi, penyediaan air bersih, energi, dan terakhir minyak dan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×