Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa dalam waktu tidak lama lagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang akan segera dibangun. Kepastian ini mereka berikan setelah semua persiapan yang diperlukan untuk pembangunan proyek tersebut, salah satunya persiapan lahan selesai dilakukan.
"Juni bisa mulai dikerjakan," kata Sudirman Said, Menteri ESDM di Istana Negara Rabu (8/4).
Sudirman mengakui bahwa sampai saat ini masih ada beberapa ruas lahan untuk pembangunan proyek tersebut yang belum dibebaskan. Tapi dia yakin, tidak lama lagi lahan tersebut akan bisa dibebaskan.
"Dengan UU Pengadaan Lahan Untuk Kepentingan Umum saya kira bisa cepat," katanya.
Sekadar meningatkan proyek PLTU Batang berkapasitas 2 x 1000 MW dibangun oleh pemerintah untuk mengatasi krisis listrik yang diperkirakan akan melanda wilayah Jawa dalam beberapa tahun ke depan. Meskipun dianggap mendesak oleh pemerintah, pembangunan proyek tersebut menghadapi masalah.
Permasalahan tersebut menyangkut pengadaan lahan. Sejumlah masyarakat tidak rela tanahnya dibebaskan untuk pembangunan proyek pembangkit listrik bernilai Rp 40 triliun tersebut.
Akibat penolakan tersebut pembebasaan lahan PLTU Batang selama kurun waktu hampir satu setengah tahun mandeg. Berdasarkan data pembebasan lahan PLTU Batang yang didapat KONTAN per Maret 2013 sampai Maret 2014 lalu, jumlah lahan yang berhasil dibebaskan hanya 12,68 hektare saja.
Akibat kemandegan tersebut, total lahan seluas 226 hektare yang diperlukan untuk pembangunan proyek tersebut tidak bisa dipenuhi sesuai target. Alhasil, pembangunan PLTU Batang, belum juga bisa dimulai sampai saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News