kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek monorel tersendat, beralih ke light rapid


Jumat, 06 Juni 2014 / 15:51 WIB
Proyek monorel tersendat, beralih ke light rapid
ILUSTRASI. Ada beberapa channel Youtube yang menyediakan latihan yoga gratis untuk dilakukan di rumah berikut ini.


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Keberlanjutan proyek monorel dengan PT Jakarta Monorail (JM) sampai saat ini masih belum jelas. Hal tersebut membuat Plt Gubernur DKI Jakarta, Ahok ingin beralih ke Light Rapid Transit (LRT) sebagai feeder MRT. "Di Singapura saja pakai LRT, kita bisa contek mereka, jadi tidak perlu habiskan dana untuk mengkaji lagi," ujar Ahok, di Balai Kota Jakarta, Jumat (6/6).

Menurutnya, model LRT lebih unggul karena bisa naik turun dan menekuk di tengah padatnya gedung sehingga cocok digunakan untuk jarak pendek. "Makanya sepertinya model ini cocok untik di Jakarta yang juga padat, bisa lewat di belakang apartement kayak di film di Chicago, kalau monorel lebih cocok dibandara," ujar Ahok.

Selain itu, biaya maintenace untuk LRT lebih murah daripada monorel. Hal itu sudah dibuktikan oleh Singapura. "Disana itu nggak boleh salah, kalau salah kan daerahnya padat bisa bahaya," kata Ahok.

Kelebihan lain dari model LRT adalah dapat menghubungkan perumahan-mewah dengan pusat perkantoran, mal atau bandara. Hal ini bisa membuat para pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum. "LRT ini juga kereta api hanya lebih enteng, konstruksi bisa lebih cepat karena pakai baja," pungkas Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×