kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Prospek Penurunan Suku Bunga Global Jadi Katalis Positif Pasar Keuangan Indonesia


Minggu, 12 Oktober 2025 / 16:11 WIB
Prospek Penurunan Suku Bunga Global Jadi Katalis Positif Pasar Keuangan Indonesia
ILUSTRASI. PGubernur The Fed Michael S. Barr menyampaikan pidato tentang uji ketahanan bank (25 September 2025)ada tanggal 25 September 2025, Gubernur Barr menyampaikan pidato tentang uji ketahanan bank


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek turunnya suku bunga global dinilai akan menjadi katalis positif bagi pasar keuangan Indonesia pada tahun ini.

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) sebesar 50 basis poin (bps) tahun ini, aset investasi Indonesia dipandang semakin menarik bagi investor.

Dari dalam negeri, ruang pelonggaran moneter diperkirakan semakin terbatas. Bank Indonesia dinilai hanya memiliki ruang satu kali lagi untuk melakukan pemangkasan BI-Rate hingga akhir tahun setelah melakukan pemangkasan sevanyak lima kali menjadi 4,75%.

Baca Juga: Prospek Ekonomi 2026 Dinilai Tak Membaik, Pengusaha Manufaktur Pilih Wait and See

“Dan di sisi yang lain juga kita sih lihat ada inflow yang kuat dari asing terutama menanggapi kondisi perkembangan fiskal Indonesia yang membaik sejauh ini di bawah komando Menteri Keuangan yang baru kelihatan pro bisnis ya,” tutur Myrdal kepada Kontan, Minggu (12/10/2025).

Selain itu, iklim suku bunga yang cenderung lebih rendah juga diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi ke depan.

Untuk pasar surat utang negara, ia memperkirakan masih ada potensi tambahan arus masuk sekitar Rp25 triliun, sehingga total kepemilikan asing sepanjang tahun ini diperkirakan akan meningkat sekitar Rp53 triliun.

Baca Juga: Harga Minyak Melemah, Kekhawatiran Terhadap Prospek Ekonomi AS Tekan Pasar

Sementara itu, untuk pasar saham, Myrdal menilai arus keluar (outflow) dari investor asing kemungkinan masih akan berlanjut dan berada di kisaran US$ 2,5 miliar pada tahun ini.

Meskipun ada tekanan dari sisi pasar saham, ia memperkirakan hal tersebut tidak akan membuat rupiah melemah secara signifikan. Menurut proyeksinya, nilai tukar rupiah pada akhir tahun diperkirakan berada di kisaran Rp 16.150 per dolar AS.

Baca Juga: Pidato Gubernur The Fed Michael Barr (9/10/2025): Prospek Ekonomi & Kebijakan Moneter

Selanjutnya: IHSG Bakal Tertekan Konflik Dagang AS dan China yang Kembali Panas

Menarik Dibaca: Cara Mengelola Keuangan yang Tepat demi Mencapai Kebebasan Finansial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×