Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya untuk memberdayakan masyarakat melalui program padat karya. Diharapkan, hal ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menjelaskan hingga September, sudah ada belasan ribu tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya Kemenhub.
"Sampai bulan September 2020 ini telah terserap tenaga kerja lebih dari 16.000 untuk program padat karya di sektor transportasi yang tersebar dalam seluruh wilayah Indonesia," ujar Djoko, Kamis (24/9).
Menurut Djoko, program padat karya di lingkungan Kemenhub merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan.
Baca Juga: Dirjen Hubdat yakin bisa realisasikan seluruh anggaran program padat karya tahun ini
Dia menyebut, padat karya ini bisa memberikan manfaat untuk peningkatan produksi dan nilai tambah, perluasan kesempatan kerja sementara, perluasan akses pelayanan dasar; dan peningkatan aksesibilitas desa.
Adapun, masing-masing Direktorat Jenderal di Kemenhub turut menyampaikan perkembangan realisasi serapan tenaga kerja melalui program padat karya.
Program padat karya Ditjen Perhubungan Darat hingga 23 September telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 3.919 orang dengan realisasi biaya upah Rp 14,36 miliar.
Program padat karya Ditjen Perhubungan Udara telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5.556 orang dengan biaya upah yang tersalur Rp 12,31 miliar.
Ditjen Perkeretaapian telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5.641 orang dengan biaya upah Rp 28,12 miliar, sementara program padat karya Ditjen Perhubungan Laut telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3.289 orang dengan biaya upah Rp 5,15 miliar.
Baca Juga: Realisasi anggaran program padat karya Ditjen Hubdat baru Rp 11,31 miliar
Lebih lanjut, Djoko mengakui program padat karya ini sempat mengalami hambatan seperti penghentian pembangunan di beberapa lokasi lantaran adanya Covid-19.
"Alhamdulillah, Kemenhub terus melakukan koordinasi secara intensif dengan tim satgas covid-19 sehingga pelaksanaan konstruksi termasuk program padat karya dapat tetap berlangsung dengan mengutamakan protokol kesehatan," kata Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News