kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi anggaran program padat karya Ditjen Hubdat baru Rp 11,31 miliar


Kamis, 17 September 2020 / 14:21 WIB
Realisasi anggaran program padat karya Ditjen Hubdat baru Rp 11,31 miliar
ILUSTRASI. Hingga saat ini, realisasi anggaran program padat karya Ditjen Hubdat baru sebesar Rp 11,31 miliar.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut melaksanakan program padat karya di tengah pandemi Covid-19. Hingga 16 September 2020, realisasi anggaran untuk program ini baru mencapai Rp 11,31 miliar.

Bila dihitung, realisasi anggaran tersebut setara 24,3% dari total anggaran tahun 2020 yang senilai Rp 46,53 miliar. Menurut Dirjen Perhubungan DaratĀ  Budi Setiyadi, program padat karya ini sudah bisa menyerap 2.955 tenaga kerja.

"Sampai sekarang iniĀ  yang sudah terealisasi 2.955 tenaga kerja dengan total biaya terserap sekitar Rp 11 miliar," ujar Budi, Kamis (17/9).

Baca Juga: Hingga Agustus, program padat karya tunai Kementerian PUPR serap 402.449 tenaga kerja

Budi menjelaskan, program padat karya ini ditujukan untuk menggairahkan perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19. Kegiatan padat karya ini dilaksanakan di 33 provinsi, 297 kabupaten/desa dan 354 desa. Dengan anggaran Rp 46,53 miliar, ditargetkan hingga akhir tahun ada 10.393 tenaga kerja yang bisa terlibat dalam program ini.

Jenis pekerjaan yang dapat mendukung program padat karya ini seperti pekerjaan pemasangan gebalan rumput, pemotongan rumput, pembuatan saluran drainase, pembersihan saluran, normalisasi saluran, rehabilitas bangungan dengan tingkat kerusakan ringan, pekerjaan pemasangan pagar, pekerjaan pengecatan, pekerjaan galian dan pekerjaan tanpa keahlian lainnya.

Sementara, program padat karya ini dilakukan di proyek-proyek hubdat seperti pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, pembangunan pelabuhan SDP, halte sungai dan kapal penyebrangan, pembangunan rehabilitasi terminal tipe A dan operasional terminal tipe A, pembangunan terminal barang, pengadaan dan pembangunan ATCS, hingga rehabilitasi UPPKB dan operasional UPPKB.

Meski hingga September ini realisasi anggaran baru sekitar Rp 11,31 miliar, Budi menargetkan seluruh anggaran padat karya ini bisa terserap hingga akhir tahun.

"Pada akhir tahun, kami harapkan sekitar Rp 46 miliar anggaran ini bisa kita arahkan atau kita dukung untuk padat karya kepada masyarakat dengan kondisi saat ini," kata Budi.

Selanjutnya: Kementerian PUPR akan fokus pada 6 program untuk tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×