kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Presiden Prabowo Setuju Pembukaan Kembali Pengiriman Pekerja Migran ke Arab Saudi


Jumat, 14 Maret 2025 / 17:27 WIB
Presiden Prabowo Setuju Pembukaan Kembali Pengiriman Pekerja Migran ke Arab Saudi
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network, Jakarta, Senin (9/12/2024). Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan Presiden Prabowo Subianto setuju rencana pembukaan kembali pengiriman pekerja migran ke Arab Saudi.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan Presiden Prabowo Subianto setuju rencana pembukaan kembali pengiriman pekerja migran ke Arab Saudi.

Dengan demikian, pekerja migran Indonesia dapat kembali bekerja ke Arab Saudi setelah dimoratorium pada 2015 oleh Pemerintah Indonesia. 

"Memang sejak dimoratorium sampai sekarang, itu ada satu hal yang merisaukan kita karena ada 25.000 minimal setiap tahun orang kita secara ilegal atau yang prosedur berangkat ke Arab Saudi," ujar Karding di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/3).

Baca Juga: Sesi Khusus KTT D-8, Presiden Prabowo Serukan Persatuan Negara Muslim

Oleh karena itu, Kementerian P3MI sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Sosial untuk mendiskusikannya kembali untuk pembukaan tersebut. Dalam waktu dekat rencananya akan ada penandatanganan MoU terkait hal tersebut.

"Untuk itu kami laporkan kepada pak presiden dan beliau alhamdulillah sangat setuju," ucap Karding.

Karding menambahkan, pada kesempatan ini Arab Saudi menjanjikan sekitar 600.000 job order. Dari jumlah tersebut, 400.000 job order merupakan pekerja domestik lingkungan rumah tangga dan 200.000 sampai 250.000 untuk pekerja formal.

Karding menyebut, perlindungan yang didapat pekerja antara lain asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi ketenagakerjaan.

Baca Juga: Arab Saudi Dapat Jackpot! Temukan Emas Putih di Ladang Minyaknya

Lalu juga ada integrasi data Arab Saudi dan Indonesia untuk mencegah adanya pekerja ilegal. 

Karding mengakui isu perlindungan yang sangat minim menjadi alasan moratorium. Namun di bawah kepemimpinan Mohammed bin Salman (MBS) perlindungan akan lebih baik.

Adapun, tawaran pola kerjasamanya yakni perusahaan penempatan P3MI bekerjasama dengan agensi di Arab Saudi. Agensi ini dikontrol oleh BUMN tenaga kerja Arab Saudi. 

Misalnya, saat majikan mau mengambil pekerja, dia harus daftar dulu ke BUMN Arab tersebut dan harus punya deposit untuk gaji. "Mereka misalnya itu menjamin minimal gaji di angka 1.500 riyal," kata Karding. 

Baca Juga: Temukan Litium di Ladang Minyaknya, Ini yang Bakal Dilakukan Arab Saudi

Selain itu, Karding memproyeksikan devisa yang kemungkinan masuk dari 600.000 pekerja migran Arab Saudi dapat mencapai Rp 31 triliun per tahun.

"Jadi kalau seandainya Maret ini ada penandatangan MoU, rencana kami berdua sepakat paling lambat Juni kita sudah mulai mengirim pemberangkatan pertama," pungkas Karding.

Selanjutnya: Australia Umumkan Skuad untuk Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Festival Ramadan 13-19 Maret 2025, Khong Guan Mulai Rp 50.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×