kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Presiden Minta Pengusaha Tidak Manfaatkan Kenaikan TDL


Rabu, 21 Juli 2010 / 19:38 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

BEKASI. Sekali lagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta dunia usaha tidak memanfaatkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk menggenjot harga kelewat tinggi. Kali ini, Presiden meminta sesama pengusaha untuk saling mengingatkan satu sama lain.

Sebab, SBY yakin lebih banyak dunia usaha yang masih punya hati. "Saya berharap yang punya hati itu mengajak yang lain-lain jangan aji mumpung," ujar Presiden saat berkunjung ke Percetakan PT Ganeca Exact di Kawasan MM 2100 untuk melakukan sosialisasi kenaikan TDL, Rabu (21/7).

Pesan ini, kata SBY, dia sampaikan lantaran pemerintah hendak meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang sehat dan konstruktif untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan menciptakan kesejahteraan rakyat.

SBY mengaku mendapat informasi ada pelaku usaha yang memanfaatkan kenaikan TDL dengan menaikkan harga berlebihan. Menurutnya, pemerintah sudah menghitung kenaikan TDL pada suatu perusahaan misalnya sebesar 15% atau 18% memang berpengaruh pada komponen produksi barang dan jasa.

Tapi, menurut SBY yang dihitung adalah 15% atau 18% dari biaya listrik yang dikeluarkan, bukan dari biaya keseluruhan. "Rakyat tahu, pemerintah tahu, saya tahu mana yang akal-akalan,mana yang benar," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×