kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.688   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.476   81,50   0,97%
  • KOMPAS100 1.175   6,69   0,57%
  • LQ45 857   3,73   0,44%
  • ISSI 292   1,80   0,62%
  • IDX30 447   2,88   0,65%
  • IDXHIDIV20 515   2,17   0,42%
  • IDX80 132   0,62   0,47%
  • IDXV30 139   0,33   0,24%
  • IDXQ30 142   0,64   0,45%

Presiden minta menteri bikin rencana kontijensi


Senin, 23 Agustus 2010 / 15:46 WIB
Presiden minta menteri bikin rencana kontijensi


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Ancaman terhadap ketahanan pangan tampaknya semakin nyata. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta seluruh menteri waspada menghadapi kondisi pangan dunia.

Dalam instruksinya, Presiden SBY telah meminta para menterinya membuat rencana kontijensi pangan. Menurutnya, hal yang harus diperhatikan adalah panen dari pertanian, stok Bulog dan cadangan dari tempat lain. Selain itu, Presiden meminta para menteri mengawasi distribusi hingga penggunaan akhir serta harga pangan. "Saya minta menteri terkait melakukan pengelolaan secara tepat dan terus menerus," kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna, Senin (23/8).

Presiden meminta para menteri mencontoh saat melakukan stabilisasi harga pangan tahun 2008 lalu. Dia juga meminta bawahannya menghidupkan kembali kerjasama pangan dengan negara-negara sahabat untuk kepentingan domestik.

Khusus kepada menteri koordinator perekonomian dan seluruh menteri bidang ekonomi, Presiden meminta untuk melibatkan para gubernur, pimpinan dunia usaha, dan pihak lain untuk menghadapi munculnya permasalahan pangan dunia ini.

SBY juga meminta kepada para menteri tidak memandang rendah terhadap kondisi yang terjadi meski ramalan pangan bagus, cadangan di pusat dan daerah bagus. Sebab, kata SBY, selalu ada faktor X yang mengubah hal itU. "Makanya perlu ada contingency plan, plan B diperlukan dengan demikian solusi ada dan bisa mengatasi masalah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×