Reporter: Adi Wikanto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pemerintah mengaku siap menghadapi krisis pangan bila melanda Indonesia karena pemerintah sudah menyiapkan dana khusus untuk menghadapi krisis tersebut. Yakni dengan menggunakan dana kontijensi pangan yang bersumber dari APBN 2010.
Memang Indonesia perlu bersiap-siap juta mengingat saat ini beberapa negara di dunia mulai memasuki krisis pangan. Ini lantaran, kondisi musim yang tidak menentu. Di Pakistan misalnya, baru saja terkena bencana banjir, sementara Rusia, mengalami kekeringan yang membuat produksi gandum anjlok.
Hal ini tentu saja bisa memicu krisis pangan dan mempengaruhi harga komoditas lainnya. Tapi pemerintah masih bisa mengandalkan dana kontijensi pangan untuk antisipasinya. "Nilainya cukup besar, mencapai triliunan rupiah, tapi saya tidak ingat persis jumlahnya," kata Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian, usai memimpin Rapat Koordinasi, Kamis (12/8).
Dana ini nantinya bisa digunakan untuk menambah stok pangan bila memang Indonesia mulai mengalami kekurangan. "Kita akan mengintensifkan stok pangan, agar tidak terjadi kekurangan," tambah Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan Indonesia.
Mari menambahkan, terkait krisis pangan, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sudah memberi peringatan adanya musim kemarau basah akan terus berlangsung dalam beberapa bulan ini. Kemudian, nanti akan dilanjutkan dengan musim hujan. "Kondisi ini akan menurunkan produksi gula, tapi di sisi lain produksi padi meningkat," kata Mari.
Namun sejauh ini, Mari optimis, stok pangan masih terjaga. "Tim stabilisasi pangan akan bekerja keras, agar krisis bisa terlewati," kata Mari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News