Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah siapkan pemetaan talenta untuk optimalisasi hasil anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mendapat jatah yang besar yakni mencapai Rp 505,8 triliun.
"Secara keseluruhan karena nanti anggarannya cukup besar, maka pemerintah saat ini sedang menyiapkan talent mapping," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kompleks istana kepresidenan, Sabtu (17/8).
Besarnya anggaran pendidikan guna mendukung visi Presiden Terpilih Joko Widodo (jokowi) pada periode kedua. Jokowi memiliki fokus untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Pembangunan SDM memiliki tantangan berbeda dengan pembangunan infrastruktur. Pramono bilang pembangunan infrastruktur mudah untuk diimplementasikan secara fisik.
Baca Juga: Indef: Target pertumbuhan ekonomi 5,3% di tahun depan sulit tercapai
Sementara pembangunan SDM perlu melihat dari dua sisi. Sisi suplai dari penyiapan SDM dan dari sisi permintaan yaitu bagaimana melihat kebutuhan SDM dalam perkembangan teknologi saat ini. "Ekonomi kita itu memerlukan orang dengan talenta yang berbeda, tapi kualitas yang diutamakan," terang Pramono.
Pembangunan SDM tersebut memiliki titik pencapaian yang riil. Pramono bilang salah satu indikator kesuksesannya nanti adalah Indonesia akan mengekspor tenaga kerja terampil.
SDM yang memiliki kemampuan akan menjadi tumpuan ekonomi. Nantinya Sumber Daya Alam (SDA) tidak lagi menjadi komoditas utama ekonomi Indonesia.
Asla tahu saja sebelumnya saat pembacaan pidato nota keuangan APBN 2020 Jokowi menegaskan akan fokus pada SDM. Sesuai dengan Undang Undang (UU) yang ada, anggaran pendidikan 2020 masih pada angka 20% APBN.
Baca Juga: Ini dia kebijakan ekspansif pemerintahan baru dalam RAPBN 2020
Anggaran pendidikan tahun 2020 sebesar Rp 505,8 triliun naik 29,6% dari 5 tahun lalu di tahun 2015 sebesar Rp 390,3 triliun. Bila dibandingkan dengan tahun 2019, anggaran pendidikan hanya naik 2,7%.
Anggaran pendidikan tahun 2019 sebesar Rp 492,5 triliun. Jokowi bilang anggaran yang besar tersebut diharapkan dapat menumbuhkan pendidikan sejak pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. "Dengan anggaran pendidikan yang meningkat tersebut, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal," tegas Jokowi.
Oleh karena itu Jokowi mencanangkan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 54,6 juta siswa pada tahun 2020. Selain itu, Pemerintah juga
melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan memberikan beasiswa hingga 20,1 juta siswa.
Baca Juga: Pemerintah anggarkan dana kesehatan Rp 132,2 triliun dalam RAPBN 2020
Selain itu pemerintah pada tahun 2020 juga memperluas sasaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Beasiswa diberikan kepada 818.000 mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, yang memiliki prestasi akademik melalui Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah).
KIP-Kuliah ini juga diberikan untuk mahasiswa pendidikan vokasi dan politeknik, serta pendidikan sarjana pada program studi sains dan teknologi. Pemerintah juga masih akan mempertahankan program Bidik Misi yang ada saat ini
Pemerintah merancang pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri. Meski begitu Jokowi juga masih mengungkapkan agar pendidikan mencetak calon pemikir, penemu, dan entrepreneur.
Baca Juga: Pemerintah akan cari solusi pembenahan BPJS Kesehatan dalam waktu dekat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News