Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi kerusuhan yang dipicu oleh demonstrasi yang menolak UU Cipta Kerja menjadi sorotan banyak pihak. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini, ada dalang dari kerusuhan usai demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja.
"Ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot mau bakar (fasilitas umum) milik rakyat," kata Prabowo Subianto dalam wawancara khusus yang dirilis DPP Partai Gerindra, Senin (12/10/2020).
Prabowo Subianto menceritakan, dirinya sempat terperangkap dalam aksi massa penolakan UU Cipta Kerja. Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, banyak mahasiswa yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak di tengah pandemi Covid-19. Dia pun menilai bahwa penggerak aksi demonstrasi ini tidak bertanggung jawab.
"Ini kan mencelakakan anak-anak kita. Dalang ini tidak bertanggung jawab sama sekali. Saya sangat prihatin. Ini kan lagi Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: KSPI dan 32 federasi bakal kembali gelar aksi tolak UU Cipta Kerja
Kendati demikian, Prabowo Subianto mengatakan, para mahasiswa yang menggelar aksi memberikan akses agar mobilnya melewati jalan dan ada beberapa mahasiswa memberikan hormat.
"Ya masih banyak yang apa itu, dadah ke saya, lihat mobil saya. Anak-anak itu ada juga yang hormat. Jadi saya kira mereka itu niatnya baik anak-anak itu, tapi ada yang panas-panasin," ucapnya.
Baca Juga: Demo UU Cipta Kerja berujung rusuh, polisi tetapkan 87 orang tersangka
Lebih lanjut, Prabowo Subianto meminta semua pihak bersabar dan mempersilakan untuk melakukan uji materi atau judicial review atas UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Cobalah kita sabar, kita atasi dulu, kita coba. Kalau UU ini tidak bagus pelaksanaannya, tidak baik, bawalah ke judicial review, ke MK, sudah berkali-kali kok dalam sejarah terjadi," kata dia.