Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertahanan Republik Indonesia sekaligus Presiden Terpilih periode 2024 - 2029 Prabowo Subianto menyerukan upaya gencatan senjata abadi guna meredam konflik antara Israel dan Palestina.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Prabowo dalam agenda The International Institute for Strategic (IISS) Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura yang digelar pada Sabtu (1/6).
"Saya juga ingin menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung gencatan senjata yang komprehensif dan permanen sebagai langkah penting menuju solusi nyata dan berkelanjutan menuju perdamaian sejati antara Israel dan Palestina," jelas Prabowo dalam IISS Shangri-La Dialogue, Sabtu (1/6).
Baca Juga: Tumpukan Utang Jatuh Tempo Menanti Pemerintahan Prabowo-Gibran
Apabila upaya tersebut dijalankan, Prabowo optimis perdamaian sejati akan tercipta pada kawasan tersebut.
Prabowo juga menyebut bahwa Indonesia siap mengerahkan segala upaya dan tindakan dalam rangka mempercepat kemajuan atas terbentuknya solusi final dari kedua negara tersebut.
Di samping itu, Prabowo turut memastikan bahwa Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan untuk mendukung kelangsungan hidup masyarakat di kawasan konflik tersebut.
Baca Juga: Inilah Jejaring Bisnis Petinggi Starlink Indonesia, Punya Saham di CIMB Niaga (BNGA)
"Kami siap melakukan apapun yang kami bisa memberikan bantuan kemanusiaan baik saat diperlukan dan ketika diminta oleh PBB," imbuhnya.
Di forum internasional itu, ia juga menyampaikan pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepadanya. Di mana, Prabowo diminta Presiden Jokowi untuk mengumumkan bahwa RI siap untuk mengevakuasi, menerima, dan mewawat hingga 1.000 pasien dari Gaza.
Adapun, berkaitan dengan penutupan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia beberapa waktu lalu, Prabowo menuturkan perlu dilakukannya investigasi yang komprehensif.
Baca Juga: Prabowo: Indonesia Bersedia Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza
Hal itu perlu dilakukan untuk dapat meredam bencana kemanusiaan di daerah Rafah hingga Gaza.
"Dan itu berarti hak-hak tidak hanya Israel untuk eksis, tetapi juga hak-hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah air mereka sendiri, negara mereka sendiri, hidup dalam damai," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News