kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prabowo: Kebijakan impor pangan sebabkan petani tak hidup layak


Rabu, 05 Desember 2018 / 21:09 WIB
Prabowo: Kebijakan impor pangan sebabkan petani tak hidup layak
ILUSTRASI. Prabowo Subianto


Reporter: kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait impor pangan. Ia mengaku heran dengan sikap pemerintah yang memberlakukan kebijakan impor justru pada saat masa panen. 

"Entah siapa yang bertanggung jawab saya sendiri heran, tapi pemerintah ini justru mengizinkan impor pangan pada saat panen. Ini saya tidak mengerti," ujar Prabowo saat berpidato pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12). 

Seperti diketahui pada awal tahun ini pemerintah membuka keran impor beras. Keputusan ini tertuang dalanm Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018. Kebijakan impor beras tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam dua tahun terakhir saat pemerintah terakhir membuka keran impor beras pada 2015. 

Sebanyak 500.000 ton beras diimpor pada Januari 2018. Kebijakan ini muncul karena adanya kekurangan beras jenis medium sejak akhir tahun 2017. Akibatnya harga beras di pasaran pun melambung tinggi. Prabowo menilai kebijakan pemerintah tersebut justru tidak berpihak pada kelompok petani. 

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan, kelompok petani di sejumlah daerah tidak mendapatkan penghasilan yang memadai dari hasil panennya. "Mereka tidak dapat hidup dengan layak. Mereka dengan jerih payah mereka, dengan keringat mereka, sering mereka tidak dapat penghasilan memadai pada saat mereka panen," kata Prabowo. (Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Sebut Kebijakan Impor Pangan Sebabkan Petani Tak Hidup Layak"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×