kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Prabowo-Hatta janji buka tiga juta lapangan kerja


Jumat, 13 Juni 2014 / 10:05 WIB
Prabowo-Hatta janji buka tiga juta lapangan kerja
ILUSTRASI. 4 Cara Menggunakan Produk Skincare dengan Tepat, Cepat Meresap!


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Banyaknya tenaga kerja Indonesia yang mencari nafkah ke luar negeri menjadi buruh dan pembantu merupakan keprihatinan tersendiri bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Karena itu, pasangan dengan nomor urut 1 ini berjanji akan membuka lapangan pekerjaan mencapai 2 juta sampai 3 juta orang per tahun.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mengembangkan industri manufaktur dalam negeri. Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah mengatakan industri manufaktur Indonesia saat ini tengah mengalami kemerosotan. Sementara di negara lain, seperti Tiongkok, industri manufakturnya berkembang pesat. Namun di China, upah buruhnya sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan upah buruh di Indoensia. Nah industri manufaktur dari negara Tirai Bambu tersebut tengah mencari tempat untuk relokasi.

"Karena itu, pasangan capres Prabowo-Hatta akan membuat aturan yang sangat kondusif bagi industri padat karya sehingga Indonesia menjadi salah satu tujuan relokasi industri dari China tersebut," ujar kepada KONTAN, Rabu (11/6).

Burhanuddin mengatakan, industri manufaktur seperti pabrik tekstil, pabrik sepatu, dan elektronik bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup besar di Indonesia. Ia bilang, pasangan Prabowo-Hatta berusaha agar relokasi industri dari China itu masuk ke Indonesia minimal 10% nya saja. Jumlah tersebut sangat besar bagi Indonesia dan sangat membantu menciptakan lapangan pekerjaan. Selain fokus mengembangkan lapangan kerja dari sektor industri manufaktur, pasangan Prabowo-Hatta juga menjanjikan penciptaan lapangan kerja di sektor pertanian.

Abdullan membeberkan, saat ini sektor pertanian kita mengalami kerusakan lahan sebesar 77.000 hektare (ha). Kalau 10% saja dari jumlah lahan itu dimanfaatkan untuk membuka lapangan pekerjaan, dan sisahnya dihijaukan atau dihutangkan kembali, maka bisa memenuhi ketahanan pangan dan energi bagi masyarakat Indonesia. Abdullah menargetkan dalam waktu lima tahun akan diciptakan sebanyak 2 juta ha tanaman pangan atau tanaman energi.

Dengan perhitungan itu, maka setiap ha tanah dibutuhkan enam orang tenaga kerja. Maka bila pemerintahan Prabowo-Hatta membuka 2 juta ha untuk tanaman pangan saja, maka sudah ada 12 juta orang yang bisa diserap oleh sektor pertanian. Untuk semua kebijakan tersebut, sumber pendanaan bisa berasal dari APBN, Perbankan, pajak dan sebagaianya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menambahkan ahwa pasangan Prabowo-Hatta juga akan membuka lapangan kerja melalui perbaikan irigasi dan infrastruktur untuk industri pengolahan padat karya.

Selain itu, pihaknya juga akan menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bernilai strategis bagi perekonomian sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaultan ekonomi. Prabowo-Hatta berjanji akan meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta menjadi minimal Rp 60 juta per tahun. Disisi lain akan mengurangi jurang pendapatan antara si kaya dan si miskin dengan indeks gini dari 0,41 menuju 0,31. Pasangan ini juga akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari sekitar 75 mencapai 85.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×