kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPnBM Picu Aksi Borong Pembelian Mobil


Selasa, 05 Agustus 2008 / 17:40 WIB
PPnBM Picu Aksi Borong Pembelian Mobil


Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terpuruknya perekonomian Indonesia ternyata tidak mempengaruhi penjualan mobil nasional. Buktinya, penjualan mobil nasional pada Juli 2008 kembali melesat sebesar 58% dibanding dengan Juli 2007. Beberapa pihak memprediksi, peningkatan ini dipicu aksi borong sebelum pemerintah memberlakukan kenaikan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun KONTAN, realisasi penjualan mobil nasional pada Juli 2008 mencapai 60.762 unit. Angka tersebut meroket sebesar 58%  dibanding dengan bulan yang sama pada 2007 yang hanya mencapai 38.397 unit. Sementara, bila dibandingkan dengan angka penjualan mobil pada bulan Juni 2008 yang mencapai 54.633 unit, ada peningkatan sebesar 11,2%. Berarti, hingga Juli 2008, penjualan mobil nasional telah bertengger di angka 352.203 unit, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai 235.722 unit.

Asal tahu saja, penjualan tertinggi mobil nasional masih dipegang oleh Toyota sebanyak 20.498 unit. Adapun penjualan kedua dipegang oleh Mitsubishi sebanyak 8.613 unit. Lalu, berturut-turut bercokol Daihatsu sebanyak 7.578 unit, Suzuki sebanyak 7.283 unit, Honda sebanyak 6.600 unit, Nissan 3.012 unit, Isuzu sebanyak 2.538 unit, Mazda sebanyak 142 unit, dan produsen lainnya sebanyak 4.488 unit.

Freddy Sutrisno, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hari ini, menegaskan angka penjualan mobil tersebut adalah angka tertinggi sepanjang sejarah pasar mobil. Menurut Freddy, lonjakan penjualan ini dipicu aksi borong mobil oleh konsumen. Pasalnya, para konsumen memprediksikan harga mobil akan kembali naik menyusul rencana kenaikan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang akan dilakukan pemerintah.

Selain faktor tersebut, Freddy juga memprediksi peningkatan ini dipicu oleh pembelian mobil yang dilakukan beberapa partai politik untuk melakukan kegiatan operasional pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Sedangkan alasan lainnya adalah faktor kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor menjelang lebaran, baik penduduk di Jawa maupun luar Jawa.

Freddy juga menilai, pameran mobil Indonesia International Motor Show (IIMS) yang digelar pada bulan lalu rupanya ikut memicu angka penjualan mobil. Sekadar mengingatkan, hanya dalam waktu sepekan IIMS digelar, ajang tersebut mampu mendatangkan keuntungan yang sangat menjanjikan. "Dalam sepekan, penjualannya tercacat sebanyak Rp 7 triliun," tegasnya. Freddy juga optimistis penjualan mobil akan terus tumbuh hingga akhir tahun. Ia memprediksi, pasar mobil sedikitnya akan tumbuh 19,6% menjadi 520.000 unit dari pencapaian tahun lalu yang hanya terjual 434.449 unit.

GM Penjualan PT Toyota Astra Motor Djojana Djodi membenarkan angka penjualan perusahaannya. Pada Juli kemarin,  perusahaannya mencatat penjualan sebanyak 20.498 unit alias meningkat 16,2% dari bulan lalu yang mencapai 18.144 unit. "TAM berhasil menorehkan penjualan tertinggi sepanjang tahun," tegasnya. Menurut Djojana, angka penjualan TAM pada Juli juga adalah angka terbesar di Asia, selain China. Buktinya, Indonesia berhasil mengalahkan angka penjualan Thailand yang hanya mencacat angka penjualan 20.000 unit.

Sementara itu, Gunadi Sindhuwinata, Direktur Utama PT Indomobil International Tbk, juga membenarkan angka penjualan Suzuki pada Juli yang berhasil meraih 7.283 unit. Menurut Gunadi, penjualan ini ditopang oleh kebutuhan masyarakat akan kendaraan. Gunadi yakin, penjualannya pada akhir tahun akan terus meningkat. “Tapi, dengan syarat: angka inflasi tidak mencapai dua digit,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×