kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PPATK diminta buka rekening SBY dan keluarganya


Selasa, 10 Desember 2013 / 12:49 WIB
PPATK diminta buka rekening SBY dan keluarganya
ILUSTRASI. Cara Mengobati Diare Secara Alami


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diminta tidak pilih kasih dalam menelusuri rekening-rekening dana kampanye partai termasuk para pengurusnya. Salah satunya, PPATK diminta untuk menelusuri rekening Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

"PPATK harus fair dan tidak pilih kasih. Mereka diangkat Presiden, sementara Presiden SBY sekarang juga menjadi Ketum Partai Demokrat. PPATK harus berani membuat pernyataan publik bahwa mereka juga memonitor semua rekening Presiden sebagai Ketum Partai Demokrat dan siap mempertanggungjawabkannya," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo di Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Dradjad mengatakan PPATK juga harus berlaku adil. Tidak hanya Presiden SBY, sebut Dradjad, PPATK juga perlu memonitor rekening milik istri, anak, dan keluarga dari Presiden SBY.

"Jadi semuanya dimonitor, karena itu PPATK jangan pilih kasih. Kita sudah ada pengalaman lembaga yang galak ke pihak lain, tapi "mlekenthuk" (layu) terhadap pihak tertentu. Berani tidak PPATK?" katanya.

Dengan sikap PPATK yang tidak tebang pilih, Dradjad yakin partai-partai politik akan mendukung upaya PPATK membuat pemilu bersih. PPATK, ucap Dradjad, juga tak perlu gembar-gembor di media dan lebih menunjukkan kinerjanya daripada sekadar mencari popularitas.

Sebelumnya, PPATK meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil inisiatif untuk mewajibkan para calon anggota legislatif dan bendahara partai politik untuk menyerahkan rekeningnya. Hal ini perlu dilakukan untuk pengawasan dan pencegahan terjadinya politik uang dalam masa kampanye kali ini. Jika KPU tidak bisa mewajibkan seluruh caleg membuka rekeningnya, Yusuf meminta KPU setidaknya menyerahkan rekening Bendahara Umum setiap partai politik beserta keluarganya.

"Jadi kami tidaka perlu mengarah ke seluruh bank," imbuhnya. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×