Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
"Jadi dari semua frekuensi radio yang kita alokasikan ke semua (operator) seluler yang sifatnya nasional itu diharapkan optimal digunakan oleh semua operator untuk melayani masyarakat, khususnya layanan yang belum bisa dijangkau masyarakat," kata Kresna beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, saat ini sekitar 12.000 desa/kelurahan belum memiliki layanan seluler 4G. Hal ini masih membutuhkan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi ke 12.000 desa tersebut.
Ia mengatakan, salah satu medium untuk melakukan layanan telekomunikasi khususnya seluler dengan menggunakan spektrum. Dengan kerja sama penggunaan spektrum diharapkan optimalisasi dapat terjadi.
Kedua, pertimbangannya adalah efisiensi pembangunan jaringan. Jika pembangunan jaringan hanya dilakukan oleh satu operator telekomunikasi dengan spektrum terbatas, akan membutuhkan dana yang besar dan mahal.
Baca Juga: Ingin ikut program Kartu prakerja 2021, masyarakat bisa buat akun mulai hari ini
“Kalau mahal maka harga atau tarif yang ditawarkan kepada pelanggan juga akan mahal sehingga masyarakat tidak bisa menikmati secara lebih banyak,” sambung dia.
Ketiga, pertimbangan yang berkaitan dengan kualitas layanan. Kualitas layanan yang diterima pelanggan harus baik dan seoptimal mungkin.
“Keempat, kaitan dengan semua kriteria tadi tetap kita kaitkan dengan ada nggak niat baik dari masing-masing operator bahwa yang namanya kerja sama penggunaan spektrum yang salah satunya spektrum sharing memang ditujukan untuk kemaslahatan pelanggannya bukan ditujukan untuk mengganggu iklim kompetisi yang sudah berjalan dengan baik,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News