Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara mitra dagang Indonesia berisiko mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perlambatan ekonomi negara mitra dagang akan berisiko pada ketahanan eksternal.
Karena ini bermuara pada ekspor Indonesia yang mungkin tersendat, sehingga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Baca Juga: Pemilu Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di 2024
Senada dengan bendahara negara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, memang ada potensi perlambatan ekspor Indonesia ke depan.
Ini seiring dengan risiko perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat (AS) dan China.
"Perlambatan ekonomi negara mita dagang ini akan menjadi tantangan bagi kinerja ekspor Indonesia ke depan," terang Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (14/6).
Meski demikian, Josua menilai ini tak akan terlalu mengguncang ketahanan eksternal Indonesia. Pasalnya, saat ini kondisi eksternal Indonesia sudah mumpuni.
Baca Juga: BI: Di Tengah Ketidakpastian Global, Modal Asing Masuk Rp 75 Triliun ke RI
Terlebih, upaya hilirisasi pertambangan yang dilakukan oleh pemerintah sudah membuahkan hasil, yaitu peningkatan nilai ekspor yang juga ada peningkatan nilai tambah.
Namun, baiknya pemerintah juga perlu memasang kuda-kuda untuk menghadapi perlambatan ekonomi global.
Salah satunya, dengan mengarahkan ekspor ke negara-negara non tradisional yang tidak mengalami perlambatan atau membidik pasar domestik yang masih berpeluang untuk tumbuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News