Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
Sebab, seperti yang sudah disampaikan Jokowi sendiri, perpecahan Partai Golkar akan berdampak sistemik bagi kondisi politik nasional.
"Pemerintah ingin stabilitas politik yang kondusif untuk fokus menggenjot sektor ekonomi. Apalagi Pak Airlangga sebagai Menko Perekonomian, ini kan jadi nyambung. Ini jadi push and pull lagi. Jadi ketemu," ujarnya.
Namun, Doli menegaskan, jauh sebelum itu sudah ada peran dari internal partai agar Munas Partai Golkar kali ini tidak berlangsung panas dan berujung perpecahan.
Peran ini datang dari para ketua dewan pimpinan daerah Golkar yang merupakan pemilik suara di munas. "Suasana untuk musyawarah mufakat itu muncul dari bawah," kata dia.
Baca Juga: Jokowi: Jalan tol Kunciran-Serpong dalam waktu dekat bisa segera dioperasikan
Selain itu, ada juga peran para tokoh senior seperti Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Akbar Tandjung. Menurut dia, Aburizal dan Agung yang sempat berseteru pasca Munas 2014 lalu tak ingin lagi melihat Partai Golkar pecah.
"Pak Ical (Aburizal) dan Pak Agung ini kan punya pengalaman empirik. Jadi mereka punya kepentingan untuk pemilihan ketua umum dilakukan secara musyawarah mufakat," ujarnya. (Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Politisi Golkar Akui Ada Peran Jokowi di Balik Terpilihnya Airlangga Hartarto"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News