kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pokja IV selesaikan 149 kasus investasi dalam dua tahun terakhir


Senin, 18 Februari 2019 / 17:27 WIB
Pokja IV selesaikan 149 kasus investasi dalam dua tahun terakhir


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok Kerja (Pokja) IV Satuan Tugas Percepatan Paket Kebijakan Ekonomi menyatakan per Februari 2019 sudah menyelesaikan 149 kasus yang berkaitan dengan investasi.

Wakil Ketua Pokja IV Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, jumlah tersebut merupakan perkara yang telah ia tangani sejak dibentuk dua tahun lalu. Ia merinci, setidaknya di 2018 saja, Pokja IV Telah menyelesaikan sekitar 120 kasus.

"Yang kita tangani ini, macam-macam kasusnya ada yg berhubungan dengan investasi dan teknologi," katanya saat dihubungi Kontan.co.ic, Senin (18/2).

Walaupun telah memuluskan ratusan rencana investasi ke Indonesia, pihaknya belum merekap berapa total nilai investasi tersebut. "Kami belum merekap seluruhnya, tapi per Oktober saja total nilai investasi yang susah masuk berkat Pokja IV sekitar Rp 650 triliun," jelas Purbaya.

Saat ini, ada sekitar 139 kasus investasi yang ditangani Pokja IV. Ia menargetkan tahun ini dapat menyelesaikan 75 kasus investasi.  "Jadi yang sudah bertahun-tahun tidak terselesaikan di mana-mana dilimpahkan ke kita untuk diselesaikan, tanpa biaya loh ya," jelas dia.

Purbaya melanjutkan, salah satu kasus yang ditangani adalah perusahaan Amerika Serikat yakni Google yang memiliki proyek bernama Loon. Projek ini dirancang untuk memperluas konektivitas internet bagi orang-orang di wilayah pedesaan dan terpencil di seluruh dunia.

"Waktu Pak Presiden ke Google di AS, suruh tes coba ke sini (Indonesia) siapa tahu cocok buat kita di daerah terpencil," kayanya. Adapun untuk kasus ini saja sudah macet hampir dua tahun dan saat ini sedang dikebut untuk diselesaikan.

"Jadi ke depannya ada teknologi baru kita bisa manfaatkan disini," lanjut Prubaya. Begitu juga dengan industri petrokimia dan logam yang banyak ingin masuk ke Indonesia akibat perang dagang seperti dari China dan Taiwan.

Awalnya, perusahaan-perusahaan tersebut terbentur dengan peraturan yang simpang siur. Sehingga, saat ini ia memperkirakan akan banyak perusahaan kecil menengah yang masuk ke Indonesia. Rencananya, perusahaan tersebut akan ditempatkan di Kawasan Berikat Nusantara ataupun KEK Sei Mangkei dekat dengan Kaula Tanjung, Sumatra Utara.

Buka cabang di Singapura

Dalam waktu dekat, Pokja IV akan membuka cabang di Singapura. Hal ini dilakukan karena banyak perusahaan luar negeri yang berbasis di Singapura, yang macet berinvestasi ke Indonesia.

Bahkan Purbaya memperkirakan, realisasi investasi Singapura di Indonesia hanya sekitar 10% dari target. Maka itu, untuk mengejar hal tersebut, pihaknya ingin mempercepat masalah investasi ini.

"Sudah ada orang kita disana yg pebertugas yg follow up proyek-proyek di Singapura, dalam waktu dekat sudah akan jalan," tukas Purbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×