kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PMI rendah, Ekonom: Pengusaha ragu sementara


Selasa, 03 April 2018 / 20:08 WIB
PMI rendah, Ekonom: Pengusaha ragu sementara
ILUSTRASI. Pabrik ponsel OPPO


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manufaktur di Tanah Air masih mengepul, tapi ekspansinya melemah di akhir kuartal I lalu. Nikkei dan IHS Markit dalam surveinya, Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia ada di level 50,7 pada Maret lalu.

Hal ini terjadi di saat tanda-tanda daya beli konsumen sudah membaik. Terlihat dari inflasi inti tahunan yang mengalami kenaikan di Maret 2018 menjadi sebesar 2,67% dibandingkan Februari yang sebesar 2,58%.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya mengatakan, hal ini terjadi lantaran dunia usaha tampak masih ragu. Oleh karena itu, mereka tidak terlalu banyak memproduksi barang.

“Pengusaha ragu, kalau bikin banyak takut tidak laku,” kata dia usai mengisi diskusi ILUNI UI di Gedung Rektorat UI Salemba, Jakarta, Selasa (3/4).

Namun demikian, menurut Berly, dunia usaha sudah siap-siap dengan demand yang terlihat meningkat ini. Sebab, selain itu mereka juga bersiap-siap untuk demand menjelang Lebaran.

“Jadi, saya kira mereka sudah siapkan kalau demand-nya meningkat tahun ini. Kami lihat analisisnya seperti itu. Mereka khawatir saja sementara,” jelasnya.

Berly melihat, tren inflasi inti tahun ini juga bakal naik terus. Sebab, harga komoditas dunia yang sedang naik membuat para produsen di Indonesia punya lebih banyak uang.

“Mereka punya uang lebih banyak sehingga spending-nya lebih banyak. Ada tendensi seperti itu. Ini pertanda bagus,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×