CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

PMI Manufaktur RI Turun Pada Februari 2024 Turun, Ini Kata Kemenkeu


Minggu, 03 Maret 2024 / 11:33 WIB
PMI Manufaktur RI Turun Pada Februari 2024 Turun, Ini Kata Kemenkeu
ILUSTRASI. PMI Manufaktur Indonesia pada Februari 2024 berada di level 52,7


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Februari 2024 berada di level 52,7. Angka ini turun 0,2 poin jika dibandingkan dengan capaian Januari 2024 yang berada di level 52,9.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, terkait kondisi PMI Manufaktur Indonesia tersebut. Menurutnya, kondisi manufaktur Indonesia masih berasa di zona ekpansif.

Meskipun dihadapkan pada tren pelemahan aktivitas ekonomi global, permintaan domestik yang masih kuat serta permintaan dari beberapa mitra dagang utama yang masih tumbuh kuat mampu menjaga momentum kinerja sektor manufaktur nasional.

Beberapa negara mitra dagang Indonesia yang masih mencatatkan ekspansi sektor manufakturnya, antara lain India sebesar 56,7 dan Amerika Serikat sebesar 51,5.

Sementara, PMI manufaktur negara kawasan ASEAN seperti Malaysia dan Thailand masih kontraksi, masing–masing ke level 49,5 dan 45,3.

Baca Juga: Kemenperin: Industri Manufaktur Nasional Terus Ekspansif 30 Bulan Beruntun

“Di tengah pelemahan ekonomi global dan masih berlanjutnya perlambatan manufaktur di beberapa negara, Indonesia mampu menjaga aktivitas manufaktur yang tetap kuat. Capaian ini akan terus dijaga dengan optimalisasi APBN dan tetap mengantisipasi risiko global saat ini,” tutur Febrio dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/3).

Ia menambahkan, kinerja manufaktur Indonesia yang masih ekspansif ini didorong oleh tingkat permintaan dalam negeri dan pembelian barang input sebagai antisipasi peningkatan permintaan menjelang bulan Ramadan.

Kepercayaan bisnis di Februari 2024 berada di level tertinggi, menandakan optimisme pelaku bisnis terhadap prospek produksi Indonesia di tahun 2024 relatif masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×