kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom: PMI Manufaktur RI di 2024 Akan Meningkat, Namun Tidak Akan di Atas Level 60


Minggu, 03 Desember 2023 / 11:58 WIB
Ekonom: PMI Manufaktur RI di 2024 Akan Meningkat, Namun Tidak Akan di Atas Level 60
ILUSTRASI. PMI Manufaktur Indonesia diproyeksi terus naik di tahun 2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kondisi manufaktur Indonesia diperkirakan akan membaik pada 2024 mendatang. Perbaikan ini setelah mengalami perlemahan pada akhir tahun 2023.

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menyampaikan, membaiknya Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia disebabkan karena adanya peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di 2024, serta adanya Pemilihan Umum (pemilu) serentak.

“Pemilu bisa memberikan dampak peningkatan konsumsi di masyarakat karena di tahun depan. Misalnya bantuan sosial itu relatif mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun ini,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Jumat (1/12).

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan adanya momentum pemilu, Yusuf memperkirakan konsumsi masyarakat akan meningkat, sehingga industri manufaktur akan menggeliat karena banyaknya permintaan.

Baca Juga: Kemenperin Apresiasi Realisasi PMI Manufaktur yang Masih Ekspansif Jelang Akhir 2023

Akan tetapi, Yusuf memprediksi PMI Manufaktur RI memang akan meningkat, namun tidak akan berada di atas level 60. Alasannya karena terhambatnya investasi masuk di tahun politik.

Biasanya saat momentum pemilu, investor cenderung wait and see, menunggu keputusan siapa Presiden yang akan memimpin selanjutnya. Hal ini berkaitan dengan aturan dan kebijakan investasi di masa kepemimpinan yang baru.

“Itu terjadi dan saya kira itu tidak terlepas dari fakta bahwa investor yang sifatnya jangka pendek itu melihat kira-kira siapa yang akan memimpin atau terpilih dari Pemilu nanti. Atas dasar itu, saya kira peningkatannya akan tidak terlalu besar, tidak sampai level di atas 60,” ungkapnya.

Sementara itu, Yusuf memperkirakan PMI Manufaktur Indonesia akan meningkat pada Desember 2023 setelah pada Agustus dan September mengalami penurunan. Alasannya, konsumsi masyarakat akan meningkat pada Desember didukung adanya efek dari bantuan sosial pemerintah yang diperuntukkan atau dibagikan untuk memitigasi dampak El Nino.

“Itu akan ikut memberikan dampak plus kalau kita lihat belanja pemerintah juga pada umumnya akan relatif mengalami peningkatan di akhir tahun nanti,” tambahnya.

Bantuan sosial pemerintah tersebut, kata Yusuf, akan memberikan efek multiplier pada perekonomian dan  muaranya akan ikut memberikan dorongan terhadap permintaan produk manufaktur, sehingga pada Desember menurut PMI Manufaktur akan relatif meningkat.

Untuk diketahui, PMI Manufaktur mulai menunjukkan perbaikan pada November 2023 yang berada di level 51,7. Angka ini meningkat 0,2 poin jika dibandingkan dengan Oktober 2023 yang berada pada level 51,5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×