kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN: Dengan Kompor Listrik, Masyarakat Bisa Hemat Rp 8.000 Per Kg


Kamis, 22 September 2022 / 04:50 WIB
PLN: Dengan Kompor Listrik, Masyarakat Bisa Hemat Rp 8.000 Per Kg


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, pemerintah melalui PT PLN (Persero) sedang melakukan uji coba konversi kompor elpiji ke kompor listrik atau kompor induksi di berbagai kota. 

Menurut Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, dalam program konversi kompor elpiji ke kompor listrik, masyarakat bisa hemat hingga Rp 8.000 per kilogram elpiji. 

“Jadi dari per kilogram gas elpiji yang dikonversi ke kompor listrik, terdapat penghematan biaya sekitar Rp 8.000 per kilogram gas elpiji,” kata Darmawan di Kantor Pusat PLN di Jakarta, Rabu (21/9/2022). 

Hal tersebut dia ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022). 

Darmawan mengatakan, dengan menggunakan kompor listrik atau kompor induksi, masyarakat bisa memasak dengan lebih hemat 10-15 persen dibandingkan dengan kompor elpiji. 

“Menggunakan kompor induksi biaya memasaknya bisa lebih hemat 10-15 persen,” lanjutnya. 

Dia juga mengungkapkan, program konversi kompor listrik terbukti dapat menghemat APBN hingga Rp 330 miliar per tahun. 

Dia memprediksikan, jika konversi dilakukan pada 5 juta kelompok penerima manfaat (KPM) maka akan menghemat APBN sebesar 5,5 triliun, dan 15,3 juta KPM akan menghemat Rp 16,8 triliun per tahun. 

Baca Juga: Produsen Siap Ikut Serta Program Konversi Kompor Induksi

Darmawan menambahkan, dengan penghematan melalui kompor listrik ini, diharapkan dapat mengubah cara penggunaan energi yang selama ini masih tergantung impor. 

Di sisi lain, ini diharapkan bisa mendorong keterjangkauan di semua kalangan. 

“Tentu saja dengan adanya potensi penghematan ini diharapkan dapat mengubah dari yang tadinya menggunakan energi impor menjadi energi domestik. Selain itu, juga diharapkan dapat mengubah energi yang mahal menjadi energi yang murah sehingga terjangkau semua kalangan,” ungkap Darmawan. 

Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, meskipun pemerintah berencana melakukan konversi kompor elpiji ke kompor listrik, penjualan elpiji tidak boleh dihapus. 

Baca Juga: Kementerian BUMN Dorong Penggunaan Kompor Listrik

Menurut dia, elpiji masih dibutuhkan masyarakat, seperti pedagang asongan. Pun demikian dengan agen elpiji, yang tidak boleh dimatikan, karena merupakan bagian dari ekonomi Indonesia. 

“Kalau kita bicara mengenai gas elpiji, tidak mungkin ini langsung dihapuskan. Mengingat masyarakat kita yang di bawah seperti pedagang asongan haorus ada alternatif bahan bakar berupa gas. Maka dari itu, ada yang namanya batu bara dikonversi menjadi DME melalui proses gasifikasi,” kata Erick.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PLN: Konversi Elpiji ke Kompor Listrik Bisa Hemat Rp 8.000 Per Kg"
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×