Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan kesiapannya menerima konsekuensi dari keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika memang PKS dikeluarkan dari koalisi pemerintah.
Politikus PKS Mahfudz Siddiq, mengatakan, jika Presiden SBY mendepak tiga menteri dari kader PKS yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, partainya siap berlapang dada.
“Jangankan menteri dicopot, nyawa saja dicopot juga tidak apa-apa. Bekerja di dalam atau luar koalisi pemerintah tidak ada bedanya,” kata Mahfudz saat ditemui KONTAN di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (12/6).
Mahfudz mengakui, kabar didepaknya PKS dari koalisi pemerintah sudah ia dengar sejak Jumat pekan lalu (7/6). Kabar itu ia terima dari salah seorang menteri kader PKS. Sayangnya, Mahfudz enggan menjelaskan siapa sosok menteri yang membocorkan informasi tersebut.
Yang pasti, kata dia, Majelis Syuro PKS secepatnya akan menanggapi informasi tersebut jika memang informasi tadi terbukti. “Rencananya, kan, Rabu ini Majelis Syuro PKS mau menggelar rapat. Sebab, asumsinya surat pencopotan dari koalisi itu kami terima Sabtu pekan lalu. Tapi, kami tunggu sampai Senin kemarin belum ada kabarnya,” beber Mahfudz.
Sayang, saat ditanya lebih lanjut sikap PKS atas pencopotan tersebut, Ketua Komisi I DPR itu masih enggan menanggapi. Ia beralasan, PKS masih ingin membaca terlebih dahulu jika Presiden SBY resmi mengirim surat pencopotan tersebut. Setelah mendalami isi surat tersebut, imbuh Mahfudz, baru nanti PKS akan mengambil sikap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News