kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.740   35,00   0,21%
  • IDX 8.651   -26,72   -0,31%
  • KOMPAS100 1.189   -0,50   -0,04%
  • LQ45 856   3,76   0,44%
  • ISSI 308   -2,35   -0,76%
  • IDX30 440   2,46   0,56%
  • IDXHIDIV20 511   4,80   0,95%
  • IDX80 134   0,13   0,10%
  • IDXV30 138   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 140   1,14   0,82%

PKB apresiasi janji penetapan Hari Santri


Kamis, 15 Oktober 2015 / 08:39 WIB
PKB apresiasi janji penetapan Hari Santri


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Ia menilai, Jokowi konsisten menepati janjinya pada Pemilihan Presiden 2014 lalu.

"Kami sangat mendukung dan terima kasih. Nanti tanggal 22 Oktober akan ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional," kata Muhaimin, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (14/10) malam.

Ia menilai, penetapan Hari Santri Nasional merupakan penghargaan yang luar biasa bagi umat Islam di Indonesia. Santri, menurut Muhaimin, memiliki tiga makna kesucian, yaitu suci dalam pikiran, hati dan perilaku. Tiga makna kesucian tersebut dinilai dapat menjadi modal bangsa untuk maju namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan yang kuat.

"Alhamdulillah dalam rangka menyambut Hari Santri ini kita punya potensi yang besar dan kuat di mana akar tradisi nilai keagamaan dan kultur kita bisa menjadi modal penyatuan semua keadaan yang ada," kata Muhaimin.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan segera menerbitkan keputusan presiden untuk menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Acara peringatan juga tengah disiapkan untuk dihelat di DKI Jakarta.

Pramono mengungkapkan, ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri merupakan usulan dari internal kabinet dan pihak eksternal terkait. Namun, 22 Oktober tidak akan dijadikan sebagai hari libur nasional.

"Tidak libur dan pada tanggal 22 kemungkinan ada acara yang cukup besar di Jakarta," kata Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/10). (Nabilla Tashandra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×