kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pilih Adang, Demokrat tak berkoalisi dengan PDIP


Sabtu, 17 Maret 2012 / 15:15 WIB
Pilih Adang, Demokrat tak berkoalisi dengan PDIP
ILUSTRASI. Kapal pendaratan amfibi Changbaishan (Hull 989, kanan) dan Wuzhishan (Hull 987, kiri).


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Spekulasi seputar sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan merapat ke Partai Demokrat dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta tahun ini akhirnya termentahkan. Partai Demokrat akhirnya mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Fauzi Bowo dan Adang Ruchiatna yang merupakan kader PDIP tanpa berkoalisi dengan partai banteng itu.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, Sabtu (17/3/2012), saat dihubungi wartawan. "Pak Anas sudah bilang keputusannya sudah ada. Memang ke situ arahnya (Fauzi Bowo-Adang). Tetapi, pencalonan ini bukan berarti koalisi dengan PDIP. Tidak harus koalisi karena toh masyarakat Jakarta juga tidak terkoalisi kan," ujar Max.

Adapun, Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo merupakan Gubernur DKI incumbent yang juga adalah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. Sementara, Adang Ruchiatna adalah mantan Pangdam Udayana yang kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDIP.

Nama Adang sempat dimunculkan politisi senior PDIP Taufik Kiemas. Taufik sebelumnya menyatakan PDIP harus berkoalisi dengan Demokrat dalam Pilkada DKI kali ini. Namun, pimpinan pusat PDIP tampaknya enggan berkoalisi dengan Demokrat. Mereka cenderung mengusung nama Joko Widodo, Wali Kota Solo, sebagai kandidat Gubernur DKI. Sementara calon Jokowi, sapaan akrabnya, hingga kini masih belum diketahui.

Max menuturkan pemilihan Adang sebagai pendamping Foke lantaran faktor kecocokan. "Kami berkaca dari kasus sebelumnya, kalau DKI 1 sudah tidak cocok dengan DKI 2 tapi dipaksakan nanti kasusnya kayak yang lalu. Makanya, kali ini faktor kecocokan paling penting," tandasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima redaksi Kompas.com, deklarasi Foke-Adang akan dilakukan besok, Minggu (18/3/2012) di Jalan Diponegoro 61, Jakarta Pusat. (Sabrina Asril, I Made Asdhiana/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×