kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,29   -31,44   -3.39%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Philippe Pangestu, mahasiswa RI lulusan Stanford University dengan gelar kehormatan


Senin, 14 Juni 2021 / 14:41 WIB
Philippe Pangestu, mahasiswa RI lulusan Stanford University dengan gelar kehormatan


Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi mahasiswa Indonesia mengukir prestasi akademis di luar negeri. Namanya Philippe Sadat Pangestu.

Minggu (13/6) waktu Amerika Serikat, ia diwisuda sebagai sarjana matematika dari Stanford University, Amerika Serikat. Tak hanya lulus dan mendapat ijazah, pria 21 tahun ini juga menggondol gelar lulus dengan predikat kehormatan dari universitas top dunia itu.

Standford University memang tidak menggunakan istilah latin cum laude, magna cum laude maupun summa cum laude bagi lulusan terbaiknya. Namun,kriteria akademis gelar kehormatan di Stanford University itu kurang lebih setara dengan kriteria keluarga cum laude.  

Philippe mulai menempuh kuliah di Stanford University pada September 2017 setamat SMA di Bintaro. Ia mengambil jurusan matematika di universitas tersebut.

Baca Juga: Indonesia dinilai perlu mendorong lahirnya pengusaha baru melalui kampus

Di jurusan yang acap membuat kepala botak itu, ia bisa menuntaskannya hanya dalam waktu sekitar tiga tahun. Oleh karena itu, ia mengaku bersyukur bisa menuntaskannya dengan baik dan membawa nama Indonesia. "Merah putih di dadaku," ucap dia kepada kontan.co.id, Senin (13/6) dini hari.

Ia menambahkan, "Saya berterimakasih kepada semua profesor dan rekan-rekan karena membuat waktu di Stanford terasa menyenangkan".

Sebagai catatan, Philippe merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Agus Salim Pangestu dan Fifi Setiawati.

Agus Salim, Presiden Direktur PT Barito Pacific Tbk (BRPT), tak lain anak pertama Prajogo Pangestu, taipan pendiri Grup Barito. Dengan kata lain, Philippe adalah cucu laki-laki pertama Prajogo Pangestu.

Versi Forbes, Prajogo Pangestu merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia, dan urutan ke-404 dunia. Awal tahun ini, hartanya ditaksir mencapai US$ 7,7 miliar atau Rp 109,72 triliun (kurs Rp 14.250 per dollar AS), terutama bersumber dari bisnis petrokimia dan listrik panas bumi.

Nah, apakah Philippe disiapkan sebagai calon penerus kerajaan bisnis Grup Barito? "Untuk sementara dia cari pengalaman dulu di luar, belajar blockchain dan algoritma," kata Agus, diplomatis.

Lagi pula selepas kuliah S1, ia langsung menempuh studi lanjutan di bidang ilmu komputer, masih di universitas yang sama. Ia memang tertarik akan bidang software engineering, teknologi blockchain serta algoritma.

Secara umum, nyaris semua lembaga pemeringkat universitas global selalu menempatkan Stanford University di papan atas universitas terbaik sedunia. Peringkatnya hanya berkutat di antara rangking tiga hingga pertama terbaik.

Khusus untuk jurusan ilmu komputer, Stanford University bahkan nyaris selalu berada di peringkat satu terbaik sejagat. Tak heran, dari jurusan ini pula, banyak alumninya yang merajai dunia teknologi komputer dan internet dunia.

Hingga kini sejumlah nama beken terdaftar sebagai alumni Stanford University. Sebut saja duet pendiri raksasa komputer dunia HP, Bill Hewlett dan Dave Packard, serta duo pendiri Google, Sergey Brin dan Larry Page merupakan lulusan Stanford University.

Jawara pegolf profesional Tiger Woods, hingga pendiri Tesla yang kontroversial, Elon Musk, juga jebolan universitas yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari Silicon Valley, San Francisco, California, AS, itu.

Baca Juga: 5 Cara meraih kesuksesan dari Bill Gates yang bisa ditiru pelajar

Dari Indonesia, nama Derianto Kusuma, salah satu pendiri startup unicorn Traveloka, pendiri Cermati.com Oby Sumampouw, hingga pendiri Ruangguru Adamas Belva Syah Devara,terdaftar sebagai lulusan dari Stanford University.

Terbaru, masih hangat plus bikin heboh, aktris sekaligus penyanyi Maudy Ayunda juga baru saja menyelesaikan pendidikan S2 dari Stanford University.

Yang jelas, tidak mudah untuk masuk Stanford University. Kampus ini dikenal paling ketat menyeleksi calon mahasiswanya.

QS World University Rankings mencatat, Stanford University memiliki tingkat penerimaan mahasiswa 4,65% dari total pendaftar. Tiap tahun, Stanford University menerima rata-rata 1.380-1.580 mahasiswa baru, dari sekitar 30.000-an pendaftar.

Selain harus pintar, cerdas, dan bermodal nilai akademis tinggi, ada satu lagi saringan super ketat bagi para kandidat dari negara di luar Amerika Serikat.

Kendati ada puluhan ribu peminat, konon Stanford University hanya memberi kuota satu orang mahasiswa per tahun per negara untuk negara di luar Amerika. Kabarnya, tahun 2017, Philippe satu-satunya wakil Indonesia yang diterima S1 di Stanford University.

Selanjutnya: ​Profil dan perjalanan karier Maudy Ayunda, Forbes 30 Under 30 Asia 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×