kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Petinggi Arsenal memberikan kostum Arsenal ke SBY


Jumat, 02 November 2012 / 10:13 WIB
Petinggi Arsenal memberikan kostum Arsenal ke SBY
ILUSTRASI. Program Kartu Prakerja yang dapat diakses di laman prakerja.go.id. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Seusai pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatanganan MoU, Kamis (1/11/2) siang kemarin, di Jalan Downing 10, London, PM Inggris David Cameron tiba-tiba memperkenalkan dua petinggi klub sepakbola Arsenal kepada Presiden SBY.

Kedua petinggi klub Liga Primer tersebut adalah Ivan Gazidis dan Tom Fox. Keduanya menghadiahi SBY dua kostum Arsenal.

Satu kostum bernomor punggung 1 dengan nama SBY, kostum kedua bernomor punggung 13 bertuliskan Indonesia. Presiden SBY adalah penggemar sepakbola. Arsenal sendiri berencana mengunjungi Indonesia pada musim panas 2013 mendatang, sebagai bagian dari tur Asia mereka.

Presiden SBY dalam keterangan pers bersama PM Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf menegaskan, Indonesia menekankan pentingnya pertumbuhan berkelanjutan.

Dengan ekuitas di tengah meningkatnya kesadaran di kalangan pembuat kebijakan serta para ahli pembangunan, pertumbuhan ekonomi saja tidak dapat menjamin kesejahteraan dan stabilitas.

"Kita perlu memastikan bahwa pertumbuhan akan dibagi sama rata," kata SBY dikutip di situs Presiden RI.

Sebelumnya, dalam pengantarnya, tuan rumah PM David Cameron menjelaskan bahwa generasi sekarang memiliki kesempatan unik untuk memberantas kemiskinan ekstrim, apa yang sedang dilakukan ketiga ketua bersama ini adalah dalam rangka itu.

"Tujuan utamanya adalah menyelesaikan pekerjaan mengakhiri kemiskinan ekstrim," kata Cameron. (Hasanudin Aco/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×