kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peternak Telur Ayam Harapkan Pemerintah Bantu Turunkan Biaya Pakan


Selasa, 23 Mei 2023 / 19:22 WIB
Peternak Telur Ayam Harapkan Pemerintah Bantu Turunkan Biaya Pakan
ILUSTRASI. Peternak mengambil telur di kandangnya di Bogor, Jawa Barat, Jum'at (19/5/2023). Peternak telur ayam ras berharap agar pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan harga pakan ternak


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peternak telur ayam ras berharap agar pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan harga pakan ternak yang saat ini sudah di atas harga acuan yang ditetapkan.

Suwardi Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Jawa Tengah mengatakan, di wilayahnya yakni Kendal Jawa Tengah harga jagung pakan ternak kini Rp 5.800 per kilogram.

Harga tersebut sudah turun dari minggu lalu yakni Rp 6.000 per kilogram. Namun masih di atas harga acuan yang ditetapkan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 tahun 2022 tentang HAP jagung. Dimana harga jagung ditingkat konsumen sebesar Rp 5.000 per kilogram.

"Harapannya agar pemerintah bisa membantu menurunkan biaya pakan khususnya ketersediaan jagung, agar mengurangi biaya ongkos produksi sehingga bisa menurunkan harga di tingkat konsumen," kata Suwardi kepada Kontan.co.id, Selasa (23/5).

Baca Juga: Harga Sejumlah Bahan Pangan Naik, Begini Strategi Badan Pangan Nasional

Selain itu, Suwardi juga berharap agar ada bantuan distribusi ke daerah yang kurang suplai. Pasalnya biaya transportasi juga menjadi salah satu faktor tingginya harga telur hingga ke tangan konsumen saat ini.

Ia menyebut, subsidi bagi harga pakan terutama jagung diperlukan bagi para peternak. Harapannya subsidi yang diberikan dapat membuat harga jagung kembali seperti HAP yang ada yakni Rp 5.000 per kilogram sampai ke peternak.

"Untuk menjaga keseimbangan dan stabilisasi harga dari Juni sampai Desember agar harga bisa terjaga. Walau untuk SPHP tidak memenuhi semua tetapi keseimbangan terjaga," jelasnya.

Ia menjelaskan, kenaikan harga telur yang hampir merata di semua daerah disebabkan peternakan yang melakukan afkir pada lebaran lalu.

"Sehingga jumlah produksi turun serta momen barengan dengan pendaftaran caleg juga keberangkatan haji dan hajatan warga," kata Suwardi.

Kemudian ditambah harga pakan ayam yang sudah naik 10%-15% dari semula. Padahal pakan menempati 70% dari biaya ongkos produksi.

Selain itu, mata rantai distribusi penjualan yang banyak sehingga mengakibatkan harga selisih sampai Rp 7.000 per kilogram dari harga kandang untuk wilayah Jawa, serta adanya faktor ongkos angkutan.

"Untuk pedagang hanya sedikit kurang suplainya tetapi untuk keuntungan lebih baik. Tapi mulai minggu ini sudah terkoreksi turun di farm seiring dengan bertambahnya jumlah produksi dari kandang," ujarnya.

Suwardi mengatakan, untuk harga telur ditingkat peternak terutama di Kendal, Jawa Tengah saat ini sebesar Rp 27.000 per kilogram.

Baca Juga: Kenaikan Harga Pakan Bikin Harga Telur Melambung, Mendag Buka Opsi Subsidi Jagung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×