kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Pertumbuhan urbanisasi Indonesia kalahkan China


Selasa, 19 Desember 2017 / 15:16 WIB
Pertumbuhan urbanisasi Indonesia kalahkan China


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses urbanisasi dibutuhkan suatu negara untuk bisa naik sebagai negara dengan penghasilan rendah ke penghasilan menengah. Jika dikelola secara baik, urbanisasi bisa memberikan dampak ekonomi yang sangat tinggi dan menjaga pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang.

Pertumbuhan urbanisasi di Indonesia pun cukup tinggi. Bahkan melebihi pertumbuhan urbanisasi China dan India. Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan urbanisasi di Indonesia mencapai 4,1% per tahun, sementara China dan India 3,8% dan 3,1%.

"Indonesia dengan urbanisasi yang cukup tinggi ini akan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Sri Mulyani di Hotel Shang Ri La, Selasa (19/1).

Apalagi Indonesia juga berpotensi menjadi ekonomi terbesar kelima di tahun 2045 mendatang. Saat itu lanjut dia, populasi di Indonesia yang mencapai 300 juta penduduk yang 52% di antaranya berusia produktif, penduduk kelas menengah bertambah menjadi 246 juta, dan pendapatan per kapita naik menjadi 390 juta per tahun.

Sayangnya, dampak urbanisasi terhadap ekonomi Indonesia sekarang ini masih terbatas. Bahkan lebih rendah dari China dan India. Ia menyebut, dampak urbanisasi Indonesia hanya 4% dari pendapatan PDB per kapita. Sementara China dan India masing-masing mencapai 10% dan 7%.

Penyebabnya, "Banyak penduduk Indonesia yang tinggal di kota menghadapi kemacetan, populasi, bencana akibat infra yang tidak cukup. Maka Indonesia tertinggal dari segi infrastruktur, makanya menderita karena kemacetan," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×