kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini solusi dari Jokowi untuk mengurangi urbanisasi


Selasa, 13 Agustus 2013 / 18:13 WIB
Ini solusi dari Jokowi untuk mengurangi urbanisasi
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan sektor pertanian tumbuh 3,6% - 4% pada tahun ini


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, tingkat urbanisasi di Jakarta dan sekitarnya harus segera dikurangi. Salah satu caranya adalah dengan mendorong investasi ke daerah di luar Jakarta.

Dengan demikian, kata Jokowi, pencari kerja dari daerah tidak perlu lagi ke Ibu Kota Jakarta. "Saya kira yang penting itu sekarang mendorong investasi ke daerah. Mendorong peredaran uang menuju ke daerah. Membuat pertumbuhan di daerah, itu kuncinya itu saja. Kalau pakai jurus apa pun kalau itu tidak dilakukan, pemerataan belum, ya akan seperti ini terus sampai kapan pun," tutur Jokowi saat ditemui di Istana Negara, Selasa (13/8).

Jokowi berharap, pendatang baru di Jakarta pasca Lebaran tahun ini bisa menurun. Sebagai pembanding, tahun 2012 lalu, pendatang di Jakarta setelah libur Lebaran terdata sebanyak 47.000 orang.

Saat ini, salah satu program yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menurunkan jumlah urban tersebut adalah, melakukan bina kependudukan, dan pemeriksaan KTP pendatang baru di Jakarta.

Namun hal itu menurut mantan wali kota Solo ini belum cukup untuk menekan urbanisasi. Menurutnya, hal paling penting yang harus dilakukan adalah menciptakan lapangan kerja di daerah dengan cara mempermudah investasi.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyebutkan, pemerintah memprediksi jumlah urbanisasi pasca Lebaran bisa mencapai 1 juta orang. Mereka umumnya memadati Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang dan Batam.

Sampai hari ini saja, diperkirakan jumlah kaum urban yang berdatangan di kota-kota besar di Indonesia sudah lebih dari 500.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×