kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pertumbuhan Q2 lebih rendah, efek gaji ke-13 PNS


Senin, 19 Juni 2017 / 21:48 WIB
Pertumbuhan Q2 lebih rendah, efek gaji ke-13 PNS


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengoreksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2017 lebih rendah dari yang diperkirakan. Sebelumnya, bank sentral memperkirakan ekonomi tiga bulan kedua tahun ini bisa mencapai 5,11%.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, potensi lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini, lantaran adanya pergeseran pemberian gaji ke-13 PNS, TNI, dan Polri dari yang diperkirakan Juni menjadi Juli 2017.

"Sehingga berpengaruh pada konsumsi pemerintah yang lebih rendah di kuartal kedua dan menjadi lebih tinggi dikompensasi di kuartal ketiga," kata Dody kepada KONTAN, Senin (19/6).

Hal tersebut juga berpengaruh pada konsumsi rumah tangga yang bergeser di Juli atau kuartal ketiga 2017.

Sebelumnya, Dody juga mengatakan, salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, yakni investasi bangunan membaik. Tidak hanya yang berasal dari pembangunan infrastruktur pemerintah, tetapi juga investasi swasta terutama properti.

Tak hanya itu, investasi non bangunan juga relatif meningkat, khususnya pada kegiatan yang berbasis komoditi, seperti alat berat perkebunan dan pertambangan. "Untuk keseluruhan PDB kuartal kedua perkiraan kami masih hampir sama dengan kuartal pertama, slightly meningkat dari 5,01% di kuartal pertama lalu," kata Dody.

Ekonom samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih melihat konsumsi rumah tangga di kuartal kedua tahun ini tidak sekuat yang diperkirakan. Hal itu terlihat dari penjualan Ramayana dan Tanah Abang yang menurun. Selain itu, konsumsi pemerintah juga menurun yang terlihat dari dana pemerintah di BI April meningkat 75% dibanding bulan sebelumnya.

Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini sebesar 5,16%. Namun menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di bawah 5,11% sebagaimana yang diperkirakan BI maka pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini sulit menembus 5,1%.

"Bisa-bisa hanya dapat 5%. Sebab di kuartal ketiga dan keempat nanti momentumnya tidak terlalu kuat," imbuh Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×