kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Sudah Kembali ke Level Pra Covid-19


Minggu, 27 Maret 2022 / 15:55 WIB
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Sudah Kembali ke Level Pra Covid-19
ILUSTRASI. Daya Beli Menurun: Warga berbelanja di Supermarket di Tangerang Selatan, Selasa (23/6). Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Sudah Kembali ke Level Pra Covid-19.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga sudah nampak membaik pada kuartal I-2022. Analis Mmakroekonomi Bank Danamon Irman Faiz mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada awal tahun ini bahkan sudah kembali ke level sebelum Covid-19. 

“Secara level nominal, (pertumbuhan konsumsi rumah tangga) sudah bisa dibilang kembali ke level pra Covid-19,” ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Minggu (27/3). 

Faiz mengatakan, perbaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini memang terlihat dari sejumlah indikator konsumsi yang menunjukkan perbaikan, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), aktivitas manufaktur, juga penjualan ritel. 

Ia kemudian memerinci, IKK pada bulan Januari 2022 dan Februari 2022 masih berada dalam zona optimistis atau mencetak indeks di atas 100, yaitu masing-masing di level 119,6 dan 113,1.

Baca Juga: BI Optimistis Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Kembali 5%

Selain IKK, aktivitas manufaktur juga berada dalam level ekspansif atau Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur berada di atas 50. Asal tahu saja, PMI Manufaktur pada Januari 2022 berada di level 53,7 dan Februari 2022 tercatat 51,2.

“Artinya permintaan ini sudah mulai membaik sehingga pertumbuhan manufaktur pun turut ekspansi. Bila dibandingkan dengan kuartal I-2021 tahun lalu kondisi jauh lebih baik,” tambah Faiz. 

Akan tetapi, Faiz memeringatkan perbaikan konsumsi kelas menengah bawah masih lambat. Ini terlihat dari realisasi penjualan motor yang terkontraksi dan IKK kelas menengah bawah yang cenderung lebih lambat perbaikannya. 

Baca Juga: Ekonom Celios Kritisi Aturan Wajib Vaksin Booster pada Mudik Lebaran




TERBARU

[X]
×