kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Melandai di Kuartal III, Ini Kata Menko Airlangga


Selasa, 08 November 2022 / 06:26 WIB
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Melandai di Kuartal III, Ini Kata Menko Airlangga


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada periode Juli 2022 hingga September 2022 mencapai 5,39% secara tahunan. 

Meski tumbuh positif, pertumbuhan ini melambat dari capaian pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2022 yang mencapai 5,51% secara tahunan. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2022 ini utamanya karena normalisasi pertumbuhan. 

Pasalnya, konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2022 cukup ngegas karena ada momen Ramadan dan Idul Fitri. 

Baca Juga: Tahan Banting, Perekonomian Indonesia Tahun 2023 Jauh dari Resesi

“Biasanya selalu polanya demikian. Kalau ada momen Lebaran, permintaan masyarakat melonjak. Sesudah kegiatan Lebaran, kemudian permintaan melandai,” terang Airlangga dalam konferensi pers hasil pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022, Senin (7/11) secara daring. 

Namun, Airlangga tetap percaya pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih akan kuat. Bahkan, ia optimistis pertumbuhan konumsi rumah tangga pada tahun 2022 akan tumbuh di atas 5% secara tahunan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi untuk ada di kisaran 5,2%. 

Sebagai tambahan informasi, Kepala BPS Margo Yuwono menyebut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2022 ini memang membaik bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Ini didorong oleh mobilitas yang membaik. 

Selain karena mobilitas yang meningkat, memang terdapat meningkatnya aktivitas belanja pada kelompok masyarakat menengah-atas. Khususnya, untuk kebutuhan tersier. 

“Kalau kelompok menengah-atas sudah meningkatkan konsumsinya, akan memberi pengaruh besar pada kelompok lainnya. Ini tren yang sangat baik dan mengindikasikan pemulihan ekonomi berlanjut dan makin menguat,” tambah Margo. 

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Masih Naik 5,72%, Pengusaha Yakin RI Bisa Melawan Resesi

Margo juga melihat daya beli kelompok masyarakat kelas bawah masih terjaga. Ini terbantu oleh pemberian bantuan sosial dan subsidi energi oleh pemerintah. 

Sebenarnya, daya beli masyarakat yang tetap terjaga juga sudah terlihat di beberapa indikator dini. Sepetri, indeks penjualan eceran yang tumbuh 5,52% secara tahunan, kredit konsumsi yang naik 7,93% secara tahunan, maupun PMI Manufaktur yang mencapai 53,71%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×