CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.933   -43,00   -0,27%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Pertumbuhan Konsumsi LNPRT Tertinggi, Namun Melambat pada Kuartal II 2024


Senin, 05 Agustus 2024 / 17:27 WIB
Pertumbuhan Konsumsi LNPRT Tertinggi, Namun Melambat pada Kuartal II 2024
ILUSTRASI. JAKARTA,8/11- DAYA BELI MASYARAKAT MENINGKAT. Pengunjung memilih produk pakaian di sebuah gerai pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (8/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, kinerja perekonomian nasional pada kuartal III 2022 dipengaruhi oleh faktor domestik dan global. Dijelaskan, secara domestik mobilitas yang semakin pulih dan terjaganya daya beli masyarakat mendorong penguatan aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, aktivitas belanja kelompok masyarakat menengah atas khususnya untuk kebutuhan tersier meningkat. Hal itu mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5,39 persen year on year (yoy) pada kuartal III 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 hanya mencapai 5,05% year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih lambat bila dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11% yoy.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud menyampaikan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran, yakni ekspor, konsumsi Lembaga Non-profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan impor, tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024.

“Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 9,98%,” tutur Edy dalam konferensi pers, Senin (5/8).

Meski tumbuh paling tinggi, konsumsi LNPRT tersebut justru melambat dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang mencapai 24,29%. Disamping itu, sumbangan konsumsi LNPRT ke pertumbuhan ekonomi juga tercatat turun dari 1,43% pada kuartal I 2024, menjadi 1,32% pada kuartal II 2024. 

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Jadi 5,05% di Kuartal II 2024

Kemudian, pertumbuhan tertinggi kedua yakni net ekspor yang tercatat sebesar 8,28%, atau tumbuh dari kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 0,50%. Meski meningkat cukup tajam, sumbangan ekspor ke pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 hanya mencapai 21,40% atau naik tipis dari kuartal sebelumnya yang menyumbang 21,37%.

Selanjutnya, kinerja impor mengalami pertumbuhan sebesar 8,57%, naik bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 1,77%. Meski meningkat tajam, kinerja impor belum bisa memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi.

Sumbangan impor terhadap pertumbuhan ekonomi masih mengalami kontraksi sebesar 19,77%, atau stagnan dari kuartal sebelumnya yang juga mengalami kontraksi 19,88%.

Edy menyampaikan, peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor non minyak dan gas (migas), dan migas. Sementara peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan penolong.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,05% di Kuartal II-2024, Ini Kata Menko Airlangga

Adapun pertumbuhan PDB menurut pengeluaran yang dibawah pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 yakni konsumsi rumah tangga yang nilainya mencapai 4,93%. Padahal konsumsi rumah tangga ini menyumbang paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi atau mencapai 54,53%.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini lebih rendah bila dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 4,91%, dengan kontribusi sebesar 54,93%.

Kemudian, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan sebesar 4,43% meningkat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 3,79%.

Meski meningkat, kontribusi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 27,89% atau turun dari kuartal sebelumnya yang mencapai 29,31%.

Terakhir, konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan sebesar 1,42%, melambat jauh dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 19,90%. Akan tetapi, kontribusi konsumsi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi ini tercatat meningkat menjadi 7,31% dari kuartal sebelumnya yang mencapai 6,25%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×