kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Pertumbuhan investasi kuartal II melambat


Jumat, 05 Agustus 2016 / 14:24 WIB
Pertumbuhan investasi kuartal II melambat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kencangnya konsumsi pemerintah ternyata belum mampu mendorong investasi untuk tumbuh lebih kencang. Pertumbuhan investasi yang dilihat dari komponen pengeluaran pembentukan modal tetap bruto (PMTB) kuartal kedua tahun ini justru lebih lambat dibanding kuartal sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan PMTB kuartal kedua tahun ini sebesar 5,06% year on year (YoY), lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 5,57%. Padahal, pengeluaran pemerintah sebagai salah satu triger investasi, tercatat tumbuh 6,28%, jauh lebih tinggi dibanding kuartal pertama yang hanya 2,94%.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, peran pemerintah terhadap investasi secara keseluruhan tidak besar. Menurutnya, pengeluaran pemerintah hanya berkontribusi 15% terhadap PMTB. "Sedangkan 85% sisanya itu dari swasta," kata Suryamin saat konferensi pers, Jumat (5/8).

Melambatnya PMTB juga terkonfirmasi dari perlambatan pertumbuhan penjualan semen. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pertumbuhan penjualan semen kuartal kedua hanya 5% YoY. Sementara kuartal sebelumnya mencapai 6,7% YoY.

Padahal, nilai realisasi investasi kuartal kedua oleh Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) meningkat dibanding kuartal sebelumnya, yaitu dari Rp 124,6 triliun menjadi Rp 151,6 triliun. Begitu juga dengan indeks tendensi bisnis kuartal kedua yang meningkat dibanding kuartal sebelumnya. Indeks tendensi bisnis kuartal kedua tercatat 110,24 naik 10,78 poin.

Meski demikian, Suryamin tetap optimistis investasi di semester kedua tahun ini bisa meningkat. Potensi peningkatan tersebut, datang dari adanya pelaksanaan kebijakan tax amnesty. "Kalau optimal tentu akan pengaruh. Tetapi berapa persen mendorongnya, harus kami lihat karena akan ada dana yang masuk," tambahnya.

Tanpaknya pertumbuhan investasi ke depan masih perlu diwaspadai. Sebab masih ada indikasi investasi melambat yang tercermin dari indeks tendensi bisnis kuartal ketiga tahun ini diperkirakan berada di level 109,06, atau turun 1,18 poin dari kuartal kedua ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×