Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pertumbuhan ekspor kalah cepat dengan impor pada Maret lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekspor mencapai 13,03% menjadi US$ 16,29 miliar dibandingkan Februari lalu. Angka pertumbuhan itu kalah jauh dengan pertumbuhan impor sebesar 23,23% menjadi US$ 16,8 miliar.
Kendati demikian, Kepala BPS Rusman Heriawan menilai, nilai ekspor Maret sangat baik bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor melonjak 27,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara kumulatif, nilai ekspor sejak Januari hingga Maret lalu telah mencapai US$ 45,31 miliar atau naik 27,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Biasanya angka US$ 45 miliar ini dicapai setelah enam bulan," kata Rusman, Senin (2/5).
Kenaikan ekspor Maret lalu ditopang oleh melonjaknya ekspor non migas sebesar 12,88% menjadi US$ 13,32 miliar. Kenaikan juga ditopang ekspor migas yang naik 13,64% menjadi US$ 2,96 miliar. Melonjaknya ekspor migas disebabkan melonjaknya ekspor minyak mentah sebesar 6,32% dan hasil minyak sebesar 0,57%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News