kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2023 Berpotensi di Bawah 5%, Ini Pemicunya


Kamis, 04 Mei 2023 / 13:19 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2023 Berpotensi di Bawah 5%, Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran terlihat dari kejauhan yang berada di pusat perkantoran Jakarta, Kamis (15/12/2022).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Peningkatan investasi masih didorong oleh investasi bangunan, yang tercermin dari perbaikan penjualan semen pada kuartal I-2023. 

Sementara itu, investasi non-bangunan cenderung melambat terindikasi dari penjualan alat berat pada kuartal I-2023 yang turun 12,3% yoy.  

"Ini sejalan dengan tren penurunan harga komoditas serta normalisasi dari sisi suplai komoditas," tambah Josua. 

Baca Juga: PLN Bukukan Pendapatan Rp 311,1 Triliun pada 2022

Kemudian, peningkatan laju investasi atau PMTB pada kuartal I-2023 juga tercermin dari impor barang modal yang tercatat tumbuh 10,5%yoy.

Komponen selanjutnya, konsumsi pemerintah sepanjang di sepanjang kuartal I-2023 diperkirakan naik 7,82% yoy. 

Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,77% yoy. 

Peningkatan pertumbuhan terindikasi dari realisasi belanja pemerintah pusat pada kuartal I-2023 yang tercatat tumbuh 10,5% yoy. 

Baca Juga: Pefindo Prediksi Penerbitan Surat Utang Korporasi Akan Marak pada Kuartal Ketiga 2023

Didorong oleh belanja barang yang tumbuh 36,3% yoy, belanja modal tumbuh 25,5% yoy, dan belanja pembayaran utang yang naik 18,8% yoy. 

Terakhir, net ekspor diyakini Josua tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Terindikasi dari ekspor non migas yang tumbuh 0,5% yoy atau melambat dari 7,8% yoy pada kuartal IV-2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×