Reporter: Venny Suryanto, Bidara Pink, Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar, Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menyebut masuknya aliran dana asing di portofolio ini yang membuat rupiah tetap menguat walaupun CAD 2021 berpotensi melebar.
Menurut Leo interest rate differential Indonesia masih menarik selain global liquidity supply melimpah karena masih berlanjutnya quantitative easing di Amerika Serikat.
Di sisi lain Leo berharap ada kenaikan aliran dana investasi langsung seiring dengan implementasi dari kebijakan struktural kemudahan berinvestasi dari UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja.
Baca Juga: Alih teknologi akan tingkatkan skill dan kompetensi pekerja lokal
Untuk itulah, Josua memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sepanjang 2021 cenderung stabil di kisaran Rp 14.000 sampai Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat (AS).
Sementara Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, rupiah masih bergerak di kisaran Rp 14.700 sampai Rp 15.500 per dollar Amerika Serikat.
Stabilitas kurs rupiah ini penting bagi pelaku usaha di dalam negeri yang terus berupaya bertahan di tengah terpaan resesi akibat pandemi.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani berharap tahun depan kembali terjadi stabilitas ekonomi makro di tengah tren positif suku bunga yang rendah. Selain itu ia juga berharap pemerintah secara konsisten terus melakukan reformasi ekonomi sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi. "Agar tercipta efisiensi dalam investasi dari pusat hingga daerah," katanya.
Selanjutnya: Harga minyak mentah naik ke US$ 48,27 per barel, Rabu (30/12) pagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News