kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertengahan Januari 2020, pemerintah akan terbitkan global bond dolar AS


Selasa, 07 Januari 2020 / 16:35 WIB
Pertengahan Januari 2020, pemerintah akan terbitkan global bond dolar AS
ILUSTRASI. Membaca Arah Utang Indonesia ; ilustrasi utang luar negeri; hutang luar negeri


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan tengah memproses penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi valas alias global bond untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. 

Berdasarkan informasi yang diterima Kontan, Selasa (7/1), global bond akan diterbitkan dalam denominasi dolar Amerika Serikat (USD). Pemerintah akan menerbitkan dua seri global bond dengan tenor masing-masing 10 tahun dan 30 tahun. 

Baca Juga: Harga komoditas meroket, ini saham-saham rekomendasi analis

Direktur Jenderal  Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman mengonfirmasi rencana tersebut. Namun, ia enggan menyebutkan nominal penerbitan global bond perdana di tahun 2020 itu. “Iya (akan menerbitkan global bond), nominalnya menunggu hasil bookbuilding dulu,” tutur Luky saat ditemui, Selasa (7/1). 

USD global bond bertenor 10 tahun memiliki jatuh tempo pada Februari 2030 ditawarkan dengan kupon imbal hasil 3,125%. 

Sementara, USD global bond bertenor 30 tahun memiliki jatuh tempo Februari 2050 dengan kupon sebesar 3,75%. 

Baca Juga: Soleimani dimakamkan, Iran: Kematian bagi Amerika, semua pasukan AS adalah teroris

Kedua surat utang global tersebut mendapatkan rating Baa2 dari Moody’s dan BBB dari S&P.

Adapun, tanggal setelmen USD global bond tersebut dijadwalkan pada 14 Januari 2020.

Luky mengatakan, penerbitan global bond dilakukan pada awal tahun ini di tengah kondisi pasar obligasi global yang masih cukup kondusif. Ke depan, ia meyakini kondisi yield akan semakin menurun seiring dengan kinerja fundamental perekonomian Indonesia yang juga kondusif dan stabil.

Baca Juga: Sri Mulyani prediksi potensi shortfall pajak pada tahun 2020 masih besar

"Dari eksternal, kebijakan moneter global masih longgar atau sangat dovish sehingga ini positif dan kita menikmatinya melalui capital inflow. Tapi kita juga tetap waspadai faktor lain seperti perang dagang, Brexit, dan ketegangan geopolitik seperti antara AS dan Iran," ujar Luky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×